SOLOPOS.COM - Wapres JK bersama penerima gelar Doktor Honoris Causa dari Rajamangala University of Technology of Isan (RMUTI) menunggu prosesi upacara. (Irene Agustine/JIBI/Bisnis)

Jusuf Kalla menjalani wisuda ke-9 sebagai doktor honoris causa di Thailand.

Solopos.com, JAKARTA — Bak mahasiswa, Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali merasakan prosesi wisuda. Kali ini, gelar baru didapatkan tokoh berusia 74 tahun itu tanpa menempuh pendidikan normal dari negeri Gajah Thailand.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

JK dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa oleh Rajamangala University of Technology of Isan (RMUTI) Thailand karena jasa-jasanya. Gelar itu terutama untuk upayanya dalam mengaplikasikan keahliannya untuk pembangunan masyarakat.

Mengenakan cut kruy, yakni jubah wisuda khas Thailand berwarna oranye dan putih, Kalla berdiri berdampingan dengan para penerima gelar saat menunggu namanya dipanggil. Selain Kalla, ada 8 tokoh lainnya yang menerima gelar yang sama, salah satunya Jaranthada Kansut, Privy Council Rama X atau Dewan Penasehat Raja Thailand.

Ekspedisi Mudik 2024

JK dipanggil kali pertama untuk naik ke atas panggung dari 2.000 wisudawan dan wisudawati yang merayakan kelulusan di kampus teknologi itu. Putri Thailand Maha Chakri Sirindhorn menyerahkan langsung ijazah doktor kehormatan kepada JK.

Sebetulnya, ini bukan kali pertama pria asal Watampone, Sulawesi Selatan, itu menerima gelar serupa. Sejak 2007, total sudah 9 kali JK diwisuda dengan gelar doktor honoris causa karena jasanya yang dianggap penting bagi masyarakat.

Universitas Malaya Malaysia menyematkan gelar itu pertama kali pada JK. Selajutnya, berturut-turut dia menerima gelar dari Universitas Soka Jepang, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Indonesia Depok, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, dan Universitas Andalas.

Capaian sembilan gelar doktor honoris causa JK masih lebih sedikit dibandingkan dengan kompatriotnya di pemerintahan sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, atau bahkan Soekarno. SBY mengoleksi 12 gelar doktor kehormatan sejauh ini, sedangkan Presiden pertama Indonesia menerima sedikitnya 26 gelar.

Yang menarik adalah alasan dari penyematan gelar itu. Nyaris semua orang mengenal JK sebagai pebisnis yang sukses dan eksekutif pemerintahan yang andal. Apalagi, dia menjadi orang pertama di Indonesia yang menjadi Wakil Presiden selama dua periode sejauh ini.

Chairman of The University Council RMUTI Surakiart Satharatai membeberkan alasan lainnya mengapa gelar tersebut diberikan kepada JK. Selama 50 tahun terakhir, pencapaian JK dianggap tak terbantahkan dalam membawa perubahan untuk pembangunan, kesejahteraan, dan keadilan rakyat.

Tidak hanya itu, selain melihat pencapaiannya di sektor swasta selama 30 tahun dan di pemerintahan selama 18 tahun, penghargaan juga diberikan untuk mengapresiasi JK sebagai juru damai yang ulung atau peacemaker. Mantan Wakil Perdana Menteri Thailand tersebut mengatakan JK sukses menyelesaikan konflik yang berlangsung lama di Aceh pada 2005, begitu juga di Poso dan Ambon.

JK juga dinilai berperan dalam memperjuangkan kedamaian di Asia, salah satunya dalam Asian Peace Reconciliation Council (APRC). Dia juga selalu mendorong perdamaian di Laut Cina Selatan.

“Kontribusi dan dedikasi Jusuf Kalla tidak hanya dikenal di Indonesia. Tetapi, ia juga mendapat pengakuan internasional sebagai seorang peacemaker,” katanya.

JK hanya menanggapinya sambil tertawa kecil. “Semua penghargaan yang diberikan kepada kita, kita hargai dan syukuri. Itu berarti ada yang menghargai apa yang sudah kita lakukan,” singkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya