SOLOPOS.COM - Objek wisata Telaga Madirda di Ngargoyoso, Karanganyar, disulap sebagai tempat karantina pemudik, Sabtu (9/5/2020). (Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemerintah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar memiliki cara berbeda menangani perantau yang nekat mudik ke kampung halaman di tengah pandemi Covid-19. Bukan gedung serba guna atau rumah angker, Pemdes Berjo justru menyulap objek wisata alam Telaga Madirda sebagai tempat karantina.

Ada 12 tenda berkapasitas lima hingga enam orang yang disiapkan untuk mengarantina pemudik yang merupakan warga Desa Berjo. Biasanya perantau dari kota besar seperti Jakarta, Surabaya, hingga Jogja pulang ke Desa Berjo menjelang Lebaran. Namun, kali ini banyak yang pulang lebih awal lantaran terdampak krisis di tengah pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dituturkan warga Dusun Puntukrejo, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Giyanto, 32. Dia nekat pulang dari Bekasi ke kampung halaman lantaran kehilangan pekerjaan.

Rumah Pemotongan Ayam di Nusukan Solo Dibobol Maling, Pelaku Diduga Mantan Karyawan

Keputusannya itu membuatnya harus menjalani karantina di Telaga Madirda. Pemerintah Desa Berjo melarangnya pulang ke rumah. Giyanto wajib menjalani karantina mandiri di objek wisata alam yang asri nan indah itu selama 14 hari.

"Saya sampai kampung Kamis. Langsung lapor ke [Balai Desa] Berjo. Saya belum masuk rumah begitu sampai sini [kampung halaman]. Saya pulang karena di sana [Bekasi] tidak ada pekerjaan. Saya kerja di proyek. Sudah mengurangi pegawai. Awalnya enam orang jadi dua orang saja. Teman-teman saya di sana [Bekasi] masih nekat bekerja karena punya rumah di sana. Hla saya tidak punya [rumah di Bekasi]," tutur dia saat berbincang dengan wartawan, Jumat (8/5/2020).

Datang dari Bekasi

Giyanto pulang bersama rombongan dari sejumlah wilayah di Soloraya. Salah satu rekan dalam rombongannya dari Kabupaten Boyolali.

Mereka menyewa mini bus dari Bekasi yang mengantar sampai ke kampung halaman masing-masing. Giyanto menerima konsekuensi menjalani karantina mandiri di lokasi yang disiapkan, yakni di Telaga Madirda.

Objek wisata alam di Karanganyar itu terkenal memiliki pemandangan telaga alami, hutan, dan kebun yang ditata menggunakan sistem terasering. Bagi Giyanto, menjalani karantina di sana sangat mengasyikkan dan membuatnya betah lantaran dilengkapi fasilitas memadai.

Update Data Corona Indonesia 9 Mei 2020: Kasus Positif Tambah 533, Tembus 13.645

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Kepala Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Suyatno,mengaku khawatir dengan pelaksanaan karantina mandiri pemudik di rumah masing-masing. Sebab, mereka tentu masih bisa berinteraksi dengan anggota keluarga terdekat.

Oleh sebab itulah Pemdes Berjo menyediakan tenda karantina di Telaga Madirda untuk mengatasi gelombang pemudik.

"Karantina mandiri di rumah itu saya enggak percaya dan khawatir. Mereka masih berinteraksi dengan keluarga. Sebagai sesepuh desa ambil kebijakan bikin tempat isolasi khusus di Telaga Madirda. Sudah saya siapkan sejak 10 hingga 15 hari lalu. Ini upaya kami menjaga warga Berjo. Jumlah perantau di sini itu ada 160 sampai 170 orang. Biasanya pulang saat Lebaran atau Iduladha," tutur Suyatno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya