Solopos.com, BOYOLALI — Rus Argiyanti, 53, asal Menjing, Donohudan, Ngemplak, Boyolali, mengaku tak menyangka bisa mendapatkan penghargaan dari Ibu Negara Iriana Jokowi atas kiprahnya sebagai pendamping orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
Piagam penghargaan itu dari Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju dan bertanda tangan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin. Rus mendapatkan penghargaan atas jasanya di bidang kesehatan saat peringatan Hari Kartini 2023.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Penghargaan tersebut ia terima di Semarang pada 23 Mei 2023 lewat istri Gubernur Ganjar Pranowo, Atikoh Ganjar Pranowo. Saat ditemui di kediamannya pada Minggu (4/6/2023) siang, Rus Argiyanti tak menyangka bisa mendapatkan penghargaan dari Iriana Joko Widodo.
Menurutnya, awalnya ia hanya mengikuti lomba Kartini mewakili Kecamatan Ngemplak. “Terus kok dikabari dari Dinas Kesehatan Boyolali kalau ini maju lagi. Beberapa saat dikabari maju lagi. Saya diminta berdoa saja begitu, kok tahu-tahu dapat undangan untuk ambil penghargaan ini,” ujar dia.
Rus Argiyanti tergabung dalam Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Ngemplak. Salah satu masalah yang ditangani adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ia juga bertugas sebagai sukarelawan pendamping ODGJ di Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali.
Ia telah menjadi sukarelawan untuk ODGJ sejak 2,5 tahun lalu. Namun, ia telah berkecimpung mendampingi para penyandang disabilitas sejak mengajar di salah satu sekolah luar biasa (SLB) di Ngemplak, Boyolali, pada 2010.
“Dengan pengalamanan saya menangani anak-anak difabel, saya diusulkan desa ke Puskesmas Ngemplak untuk jadi sukarelawan ODGJ,” jelasnya.
Ia mengungkapkan menjadi sukarelawan ODGJ dan kader IPSM merupakan panggilan jiwa untuknya. Semangatnya hanya satu, yaitu memanusiakan manusia. Ia merasa ODGJ kadang menjadi kaum yang terpinggirkan, padahal seharusnya direngkuh dan dibantu.
Memastikan ODGJ Terobati
Tugasnya sebagai sukarelawan pendamping ODGJ adalah terus memantau pengobatan dan kesehatan ODGJ di Boyolali. Tak hanya mengatur pengobatan di rumah, Rus juga memastikan para ODGJ bisa tertangani di RSUD Simo yang memiliki bangsal sendiri khusus penyakit kejiwaan.
Rus mengungkapkan awalnya ada 22 ODGJ di Desa Donohudan. Setelah 2,5 tahun dirawat dan diperhatikan, lima orang di antaranya telah sembuh dan dapat kembali bekerja serta membantu orang tua mereka.
“Yang sembuh itu ada yang sudah bisa membantu orang tuanya lagi. Ada yang jadi tukang batu, ada yang pemulung, jadi mereka bisa bekerja untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Tapi tetap saya pantau terus, apakah dia minum obat sesuai jadwal atau tidak,” kata dia.
Pengalamannya menjadi sukarelawan ODGJ, Rus juga harus berhadapan dengan ODGJ yang kadang fisiknya lebih besar darinya. Terkadang, mereka tidak mau berobat sehingga Rus harus meminta bantuan Babinsa atau Babinkamtibmas untuk mengajak mereka berobat.
“ODGJ tersebut mau diajak ke RS simo untuk berobat, tapi lari hingga kejar-kejaran. Akhirnya harus meminta tolong ke relawan yang laki-laki,” kata dia.
Ia juga bertugas menjadi teman bagi keluarga ODGJ agar dapat membantu pengawasan mereka. Terkadang, ada juga yang membutuhkan tempat curhat bahkan bantuan psikolog, sehingga ia berusaha menghubungkan ke bantuan profesional.
Rus mengatakan meski berbasis di Desa Donohudan, ia turut serta membantu mencarikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi para ODGJ se-Kecamatan Ngemplak beserta keluarganya agar bisa berobat. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu poin bagus dalam penilaian dari OASE Kabinet Indonesia Maju sehingga ia mendapatkan penghargaan.
Pejuang Kemanusiaan
“Alhamdulillah, selain mendapatkan piagam penghargaan. Saya juga mendapatkan hadiah uang yang cukup. Benar-benar tidak dinyana, saya itu ikhlas membantu mereka tapi Allah beri kado seperti ini,” kata dia.
Camat Ngemplak, Ari Wahyu Prabowo, membenarkan Rus memang aktif mencarikan KIS bagi ODGJ dan keluarganya. Sehingga, Ari menilai Rus sangat layak untuk mendapatkan penghargaan di bidang jasa kesehatan dari Iriana Joko Widodo karena semangatnya yang luar biasa untuk membantu sesama khususnya para ODGJ.
“Penghargaan kepada Bu Rus, salah satu sukarelawan ODGJ Desa Donohudan, Boyolali, tentunya sangat membanggakan dan menggembirakan bukan hanya sebagai pribadi tetapi seluruh kader relawan ODGJ dan IPSM se-Kecamatan Ngemplak dan Kabupaten Boyolali,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (5/6/2023).
Ia menjelaskan di Kecamatan Ngemplak ada 57 sukarelawan ODGJ yang mengantongi SK Kesehatan Jiwa. Menurut Ari, sukarelawan ODGJ di Kecamatan Ngemplak sangat solid dan bisa bekerja sama dengan baik. Tak jarang dari mereka yang mau mengorbankan waktu dan harga untuk berjuang di bidang kemanusiaan.
Namun, ia menilai Rus Argiyanti termasuk menonjol karena salah satu yang paling aktif dan cekatan saat menerima informasi terkait permasalahan sosial. Ia berharap ke depannya Rus dapat menularkan semangatnya kepada kader dan relawan lainnya. Bahkan kepada generasi muda agar tergerak hatinya untuk berjuang menangani permasalahan sosial di Boyolali.
“Agar tumbuh sukarelawan-sukarelawan baru dan muda, yang dapat mengikuti dan meniru jejaknya sehingga kita semua dapat lebih memanusiakan dan memuliakan sesama manusia,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
