SOLOPOS.COM - Warga berdatangan ke Sungai Sempor. di Turi, Sleman, lokasi tenggelamnya siswa SMPN 1 Turi, Jumat (21/2/2020). (Harian Jogja-Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, SLEMAN – Terseret arus Sungai Sempor menjadi pengalaman tragis yang tak terlupakan bagi Tita Vhasya Pradita, 13. Siswa SMPN 1 Turi Sleman, DIY, yang selamat dari maut itu mengaku tersangkut bebatuan setelah terhempas arus Sungai Sempor yang begitu deras, Jumat (21/2/2020).

Tita Vhasya Pradita merupakan salah satu siswa SMPN 1 Turi Sleman yang selamat dari kegiatan susur Sungai Sempor. Dia mengatakan, susur sungai merupakan kegiatan rutin sebelum melaksanakan kemah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gancik Hill Top Boyolali Masih Tutup, Pengunjung Kecele

Dalam susur sungai itu, siswa SMPN 1 Turi Sleman dibagi dalam beberapa regu yang terdiri dari tujuh hingga delapan orang. Saat kegiatan susur sungai dimulai, Tita Vhasya Pradita melihat air sungai dalam keadaan normal. Namun, di tengah perjalanan dia merasa air sungai semakin tinggi hingga membuatnya terseret arus.

Tita Vhasya Pradita merasa arus Sungai Sempor kian deras saat mendekati garis finish. Dia menyusuri sungai dengan seorang temannya bernama Via yang mengaku tidak kuat di tengah jalan.

Tanggul Sungai Mlese Klaten Langganan Jebol, Ini Sebabnya

“Saya tuh hanya berdua sama teman saya namanya Via. Via bilang sudah tidak kuat dan saya suruh pegangan di pundak,” kata Tita Vhasya Pradita saat ditemui di Puskesmas Turi, seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (23/2/2020).

Tita Vhasya Pradita juga sempat menolong dua adik kelasnya yang hanyut. “Jadi tangan kanan itu pegang yang cewek dan yang kiri megangin yang cowok dan Via tak taruh di pundak,” imbuh Tita.

Nahas, tiba-tiba Tita Vhasya Pradita terhempas arus deras Sungai Sempor. Dia bahkan terpisah dari ketiga temannya hingga tenggelam. Dia hanyut sekitar 10 meter dari lokasi dan tersangkut di bebatuan Sungai Sempor.

Tita Vhasya Pradita menangis sambil berteriak minta tolong. Sementara ketiga teman yang sempat diselamatkannya terseret arus. Dia juga tidak melihat ada pembina pramuka di lokasinya hanyut.

Istri Lebih Tua dari Suami, Bagaimana Kepuasan Pernikahan Mereka?

“Saya nangis minta tolong. Terus ada warga yang nolongin pakai tali. Kalau tiga orang yang saya tolong tadi hanyut. Tapi akhirnya mereka selamat semua. Pas itu tidak ada pembina pramuka,” terang dia.

Berdasarkan penuturan Tita Vhasya Pradita, pembina pramuka SMPN 1 Turi Sleman sebenarnya telah diingatkan warga untuk menghentikan kegiatan susur sungai. Sebab, menurut warga di sisi utara sungai telah banjir. Namun, kegiatan susur Sungai Sempor tetap dilanjutkan.

“Kakak pembina bilang hanya suruh hati-hati. Tapi sama warga sudah diperingatkan, ‘mending tidak usah susur sungai saja karena di utara sudah banjir. Tapi dijawab kakak pembinanya, ‘ya enggak apa-apa kalau mati juga di tangan Tuhan,” kata Tita menirukan percakapan antara pembina pramuka dengan warga.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, seluruh korban susur Sungai Sempor telah ditemukan. Total 10 siswa SMPN 1 Turi Sleman meninggal dunia dan 23 lainnya terluka akibat kegiatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya