SOLOPOS.COM - Siswa menjalani coba PTM di SMAN 2 Wonogiri, Senin (9/11/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI - Uji coba pembelajaran tatap muka akhirnya digelar di Kabupaten Wonogiri. Siswa pun memberikan tanggapan positif terkait pembelajaran tatap muka tersebut.

Salman Alfari, 16, siswa kelas XI Teknik Bisnis Sepeda Motor atau TBSM SMKN 2 Wonogiri terlihat semangat menjalani paraktik di sekolahnya. “Tadi karburator saya bongkar. Bagian-bagian di dalamnya saya cermati. Semua sesuai materi yang saya dapat saat PJJ [pembelajaran jarak jauh]. Kalau PJJ materi sulit dipahami. Kalau praktik begini saya lebih mudah memahaminya,” kata Salman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia bersama 86 siswa lain di sekolahnya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) selama dua pekan mulai, Senin ini. PTM di SMKN 2 Wonogiri diutamakan praktik. Beberapa hari ke depan ada tambahan tiga siswa, sehingga siswa yang mengikuti kegiatan sebanyak 90 orang. Itu sesuai rencana awal. Bahkan, sekolah menyiapkan satu siswa cadangan untuk mengantisipasi jika ada suatu saat ada siswa yang berhalangan.

Satgas Ungkap Kasus Covid-19 Masih Terkendali Pascalibur Panjang

Salman sangat antusias mengikuti PTM. Sejak kali pertama sekolah memberi tahu akan ada uji coba PTM, dia dan orang tuanya langsung setuju. Tak ada keraguan sedikit pun pada diri Salman untuk mengikuti PTM di tengah pandemi Covid-19 ini. Pendiriannya tak berubah meski sepekan sebelum pelaksanaan sekolah mewajibkan siswa menjalani tes usap atau swab.

Bagi dia PTM ini kesempatan emas meski hanya uji coba. Betapa tidak, sejak kelas X dia belum mendapatkan pelajaran praktik. Pada tahap itu siswa dikenalkan pada bagian-bagian sepeda motor terlebih dahulu.

Tahun pelajaran baru 2020/2021, Mei lalu, yang mestinya siswa kelas XI dibekali pelajaran praktik, tetapi mereka tak bisa mendapatkan pengalaman itu. Sebab, wabah Covid-19 memaksa sekolah menggelar PJJ untuk mencegah penularan virus.

“Waktu PJJ saya kan susah memahami materi pelajaran. Jadinya saya bongkar sepeda motor sendiri di rumah. Tapi kan praktik di rumah enggak ada yang membimbing. Kalau praktik di sekolah begini ada guru yang membimbing. Kalau kurang paham bisa tanya kepada guru,” ucap Salman.

Tanpa Pikir Panjang

Siswa jurusan TBSM lainnya, Wahyu Tri Baroto, 17, melakukan aktivitas yang sama saat pembelajaran tatap muka ini. Remaja asal Cubluk, Giritirto, Kecamatan Wonogiri itu mengaku sudah lama menantikan bisa mengikuti PTM.

Itu sebabnya dia tak berpikir panjang saat memutuskan setuju menjalani uji coba PTM. Dia meyakini sekolah memiliki standar operasional prosedur (SOP) pencegahan penularan Covid-19. “Praktik pakai masker memang agak mengganggu napas. Tapi nanti kalau sudah terbiasa enggak akan ada masalah,” ujar dia.

Selain SMKN 2 Wonogiri, SMAN 2 Wonogiri juga melaksanakan uji coba PTM. Hari pertama pelaksanaan diikuti 40 siswa dari rencana awal 72 siswa. Banyak dari siswa yang dipilih tak bersedia menjalani tes usap karena waswas. Lantaran hanya 40 siswa, sekolah hanya memakai tiga kelas.

Kesadaran Masyarakat Lakukan 3M Masih Rendah, Ini yang Harus Dilakukan

Meski jumlah siswa tak sesuai rencana awal, tetapi hal itu tak mengurangi semangat para guru, karyawan, dan siswa dalam menjalani uji coba PTM. Seluruh siswa bermasker dan memakai face shield. Saat di kelas, pelindung muka dilepas. Jarak tempat duduk mereka berjauhan.

Salah satu siswa, Arya Kusuma Mukti, mengaku sangat senang akhirnya bisa PTM seperti saat kelas X dan XI. Remaja asal Ngadirojo itu tak pernah ragu menjalani PTM meski sekarang pandemi Covid-19 belum berakhir. Selama menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin, Arya yakin semua akan baik-baik saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya