SOLOPOS.COM - Dua bocah bermain-main saat lewat di depan Taman Kartini Sragen yang cukup ramai saat ada peringatan setahun Paguyuban Gang Sekar di Jl. R.A. Kartini Taman Murni, Sragen Tengah, Sragen, Kamis (21/4/2022) malam. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Hari Kartini menjadi tonggak sejarah baru bagi 53 pedagang kaki lima (PKL) yang menepati selter Taman Kartini Jl. R.A. Kartini Taman Murni, Sragen Tengah, Sragen. Tepat pada Kamis (21/4/2022), genap satu tahun perjuangan para PKL itu untuk menghidupi keluarga dan menggeliatkan ekonomi di Kabupaten Sragen.

Dalam perjalanan setahun terakhir, para PKL yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Selter Kartini (Gang Sekar) itu mengalami pasang surut yang luar biasa akibat pandemi Covid-19. Sejauh ini mereka bisa bertahan hingga kini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Refleksi suka duka perjuangan mereka diungkapkan dalam perayaan satu tahun Paguyuban Gang Sekar, Kamis malam. Paguyuban ini merupakan leburan dari tiga komunitas PKL, yakni PKL Pasar Kota, PKL eks-Stadion Taruna, dan PKL eks KPU di Jalan Diponegoro Sragen.

Peringatan setahun Selter Kartini dilaksanakan secara sederhana, yakni dengan pengajian dan pemotongan nasi tumpeng. Aktivitas para PKL masih berjalan seperti sedia kala. Para pejabat di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) hingga level Pemerintah Kelurahan Sragen Tengah hadir dalam acara itu. Tokoh masyarakat dan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah turut mendukung kegiatan itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: 20.000 PKL dan Nelayan di Sragen Dapat Bantuan Rp600.000

“Hari ini, genap setahun usia Paguyuban Gang Sekar. Peringatan ini dilakukan atas gotong-royong teman-teman PKL. Semua problem didiskudikan bersama. Kami merasa banyak kekurangan. Keramaian di selter ini murni kreativitas pedagang, ,” ujar Ketua Paguyuban Gang Sekar Adi Tri Atmoko mengawali refleksi.

“Saat musim hujan, kami menyewa kajang dengan iuran bersama agar dagangan laku. Saat ada gerimis pengunjung bubar karena tidak ada peneduhnya. Kami berharap apresiasi kembali dari pemerintah. Ini adalah ekonomi dari masyarakat dan kembali ke masyarakat,” sambungnya.

Aktivitas pusat kuliner Selter Kartini memang menjadi perhatian banyak tokoh. Camat Sragen, Susilohono, mengaku ikut memantau perkembangan Selter Kartini baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, mengapresiasi apa yang dilakukan Paguyuban Gang Sekar sehingga mampu bertahan dalam situasi pandemi dengan segala suka dan dukanya. “Berkat komunikasi yang baik sampai hari ini, para PKL masih tetap eksis. Kreativitas pedagang silakan dimunculkan. Adanya kajang sebagai atap saat musim penghujan tidak masalah,” ujarnya.

Baca Juga: DPRD Sragen akan Kaji Perlu Tidaknya Perda PKL Direvisi

Apa-apa Diprotes

Tokoh masyarakat Taman Murni, Hani Junaedi, mengungkapkan ketika Selter Kartini ini ramai ada yang protes. Pedagang mendirikan kajang juga ada yang protes. Bahkan pasang spanduk saja, kata dia, ada yang protes.

“Lalu apa yang tidak diprotes. Intinya PKL ini sudah taat dan patuh dengan pemerintah dan bisa bersinergi,” katanya.

Pembina Paguyuban Gang Sekar, Timmy Isharyanto, menyampaikan perjalanan Selter Kartini ini memang panjang. Dulu pemerintah membangunnya tanpa ada selter, hanya plong-plong. Kemudian oleh Diskumindag difasilitasi dengan mencari dana corporate social responsibility (CSR) dan bisa terwujud selter yang sekarang digunakan untuk berjualan para PKL.

“Kenapa selter ini ramai karena situasinya pas untuk anak-anak muda dengan harga kelas mahasiswa. Kami minta tugasnya sekarang menjaga keberlangsungan Paguyuban Gang Sekar,” ujarnya.

Baca Juga: Satpol PP Sragen Tertibkan Seratusan PKL yang Jualan di Area Terlarang

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Mukafi Fadli, menambahkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu memiliki kekuatan untuk bergerak meskipun di masa pandemi Covid-19. Dia melihat Selter Kartini ini menjadi fenomena PKL di Sragen.

“Keberadaan selter yang mewadahi PKL ini jadi prestasi bagi Pemkab Sragen karena di daerah lain PKL dianggap merusak pemandangan kota dan sebagainya. Ke depan, saya ingin membantu dengan memberikan dana aspirasi saya untuk kemajuan PKL di Selter Kartini ini,” ungkapnya yang disambut tepukan tangan para pedagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya