SOLOPOS.COM - Ilustrasi cerita rakyat (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Cerita rakyat di Jateng mulai ditinggalkan masyarakat sehingga Balai Bahasa Jateng melakukan pelestarian dengan menyusun buku kumpulan 23 cerita rakyat.

Semarangpos.com, SEMARANG – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melakukan kegiatan pelestarian cerita rakyat yang belakangan hari ini dinilai mulai ditinggalkan masyarakat Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Balai Bahasa Jateng Pardi Suratno mengatakan Jawa Tengah memiliki kekayaan sastra lisan dalam bentuk cerita rakyat yang cukup banyak tersebar di wilayah Jateng. “Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan zaman, sastra lisan mulai ditinggalkan masyarakat, karena masyarakat cenderung beralih ke sastra yang menggunakan sarana audio-visual,” katanya.

Penggunaan sarana audio-visual ini, lanjut Pardi, menyebabkan nilai-nilai luhur peninggalan nenek moyang yang ada pada sastra lisan tidak terangkat. Padahal nilai-nilai luhur tersebut menjadi kekuatan sastra lisan dalam bentuk cerita rakyat yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang.

Untuk itu, sambung Pardi, Balai Bahasa Jawa Tengah menganggap perlu dilakukan upaya pelestarian atau dokumentasi sastra lisan agar nilai-nilai luhur yang ada dalam cerita rakyat tersebut dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. “Balai Bahasa Jateng yang merupakan kepanjangan tangan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kegiatan pelestarian sastra lisan dengan menyusun buku cerita rakyat Jateng,” bebernya.

Kekayaan Budaya Daerah
Melalui langkah menyusun buku cerita rakyat Jateng ini, imbuh Pardi diharapkan generasi muda dapat mengenal  dan menghargai kekayaan budaya daerah yang merupakan bagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Untuk menyusun kembali cerita rakyat lisan Jateng tersebut dilakukan tim penulis beranggotakan Suryo Handono, Desi Aripressanti, Sri Wahyudi, dan Ika Inayati.

Hasilnya, tim mampu melakukan inventarisasi sebanyak 23 cerita rakyat yang dihimpun dalam buku Cerita Rakyat Jateng. Ke-23 cerita rakyat Jateng itu adalah Kerajaan Nusatembini, Kadipaten Donan, Asal Muasal Nama Nusakambangan, Bunga Wijaya Kesuma, Karangbolong, Adipati Arya Wirasaba, Asal Mula Nama-Nama Tempat di Cilacap, Kisah Lutung Kasarung, Kisah Kolopaking,  Asal Mula Desa Pandankuning, Kisah Dewi Ayu Sekargadung, Kisah She Anom Sidokarso, Kisah Selaranda, Kisang Arungbinang, Kisah Terjadinyua Watu Kuwuk, Kisah Kiai Donosari, Kisah Ki Singodanu, Kisah Ki Sabdo Guna, Kisah Pangeran Juru, Terjadinya Desa Patok dan Penusupan, Kisah Janda Pertapa, Terjadingan Desa Kedungdowo, dan Terjadinya Desa Korowelang.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya