SOLOPOS.COM - Salah satu lapak penjual batu akik di Pasar Dargo, Kota Semarang, terlihat didatangi pengunjung, Kamis (23/9/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Demam batu akik pernah melanda masyarakat di Indonesia, tak terkecuali di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sekitar tahun 2015-an. Kala itu, banyak masyarakat yang berlomba-lomba memburu batu akik sebagai aksesoris maupun koleksi.

Demam batu akik itu pun membuat para pedagang batu akik di Pasar Dargo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, seperti kejatuhan durian runtuh. Setiap hari, lapak dagangannya selalu didatangi pembeli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, pemandangan itu lambat laun mulai menghilang. Saat ini, pasar batu akik di Kota Semarang tak seramai dulu lagi.

Kendati demikian, para pedagang batu akik di Pasar Dargo, Kota Semarang, masih coba bertahan. Mereka tetap setia menjajakan barang dagangannya untuk memenuhi permintaan pencinta batu akik.

Seperti yang terlihat pada Kamis (23/9/2022) siang. Sejumlah pedagang batu akik di Pasar Dargo, Kota Semarang, itu terlihat sibuk melayani calon pembeli. Memang tidak semua yang datang membeli batu akik. Ada yang datang hanya untuk sekadar melihat koleksi batu akik, tapi ada juga yang datang untuk membeli.

Baca juga: Kisah Katno Bertahan Jual Akik di Pasar Kota Wonogiri, Ini Alasannya

“Waktu Covid-19 [pandemi] kemarin saya jualan online ramai. Sekarang bisa laku dua sampai tiga batu sehari sudah bersyukur. Mereka yang beli biasanya percaya dengan hal-hal gaib dari batu akik,” jelas Haryanto saat dijumpai , sekarang ya bisa laku dua sampai tiga batu sehari udah bersyukur. Terus mereka yang beli biasanya percaya sama hal-hal ghaib yang ada dibatu akik ini,” kata Haryanto saat ditemui Solopos.com di Pasar Dargo, Kota Semarang, Kamis.

Haryanto mengaku batu akik yang paling sering dicari pembeli adalah jenis mani gajah, ati ayam, kecubung ungu, dan kol buntet. Hal itu dikarenakan batu-batu jenis tersebut dipercaya memiliki daya magis yang mampu membuat keinginan pemakainya terkabul.

“Pembeli itu malah yang paham manfaat dari batunya secara mistis. Saya sendiri juga heran,” ujar Haryanto.

Baca juga: Dinkes: Penderita Alzheimer di Kota Solo Tertinggi se-Jateng

Tak hanya itu, pembeli batu akik juga berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari pejabat, ibu rumah tangga, hingga santri dari luar Kota Semarang. “Tidak cuma laki-laki, ibu-ibu juga tertarik membeli batu akik karena percaya ada khasiatnya. Bahkan anak-anak pesantren dari Jawa Timur sering memesan ke sini,” ujarnya.

Haryanto mengaku batu akik yang dijualnya dibeli dari berbagai orang. Ia membeli dengan harga yang bervariasi mulai Rp50.000 hingga ratusan ribu rupiah. Peminat batu akik dagangannya pun terbilang lumayan. Bahkan, saat pandemi Covid-19 banyak yang membeli batu akik dagangannya secara online.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya