SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Para pemudik menilai perjalanan lewat tol lebih cepat dibandingkan jalur arteri. Meski demikian, mereka mengaku beperjalanan dengan santai hingga menyempatkan diri bermalam agar tidak kecapaian.

Seperti yang dilakukan Sudiyono, 51, bersama 19 temannya yang mudik kali pertama melewati jalan tol Trans Jawa, mulai Jakarta sampai Jember.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sudiyono bersama teman-temannya sesama perantau di Jakarta menyewa minibus untuk pulang kampung. Dia menyewa mobil tersebut senilai Rp8 juta. Biaya sewa ditanggung bersama 20 orang, termasuk Sudiyono sehingga setiap orang membayar Rp400.000.

“Kami berangkat Sabtu [1/6/2019] pukul 21.00 WIB. Alhamdulillah sampai Sragen ini Minggu pukul 10.00 WIB. Selama perjalanan kami istirahat tiga kali, di Cirebon, Batang, dan Sragen ini. Santai saja jalannya. Kami baru kali pertama lewat jalur tol. Kalau tahun lalu lewat pantura dan ternyata lebih jauh,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (2/6/2019).

Sudi mengatakan selama perjalan tidak ada kendala. Dia sempat melewati one way atau satu arah dari Jakarta-Brebes dan semua lancar. “Sejumlah lokasi yang diprediksi macet ternyata lancar. Lewat jalur tol lebih cepat dibandingkan jalur arteri. Paling nanti malam sudah sampai Jember,” katanya saat ditemui Solopos.com di rest area km 519A Masaran, Sragen.

Pengalaman yang sama juga dirasakan Sanipan, 50, pemudik asal Bandung yang hendak pulang ke Tulungagung Jawa Timur. Sanipan pulang bersama istri dan anaknya dengan mobil pribadi. Ia berangkat dari Bandung pada Sabtu siang, sekitar pukul 10.00 WIB dan berhenti di rest area km 538A Kebonromo, Ngrampal, Sragen, pada pukul 11.00 WIB.

“Kami lewat jalur tol ini baru sekali. Sejak berangkat dari Bandung sampai Sragen, kami sempat menginap semalam di Gombong. Kemudian subuh berangkat lagi. Kami tidak terburu-buru sampai, yang penting selamat dan menikmati perjalanan. Lokasi-lokasi rawan macet ternyata lancar-lancar, seperti Nagrek, Gentong, dan seterusnya,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya