SOLOPOS.COM - Cerita Kelono Sewandono dipentaskan dalam reog dalam rangka perayaan Grebeg Suro Kamis (28/7/2022). (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Pecut Samandiman biasa dilihat saat pertunjukan reog lantaran ada peran Raja Kelono Sewandono. Pecut itu berkelir paduan warna kuning dan merah. Namun, setiap pecut yang dipentaskan berbeda bentuknya.

Di balik pecut itu ternyata menyimpan kisah bagaimana Raja Kelono Sewandono menggunakan sebagai pusaka andalan. Kisah itu biasa dijadikan koreografi pertunjukan reog seperti yang dipentaskan saat festival reog.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

‘’Pecut Samandiman itu pecut biasa yang gaib, jadi punya kekuatan,’’ tutur tokoh dan sesepuh warok Ponorogo, Ahmad Tobroni atau yang biasa dipanggil Mbah Tobron saat ditemui di rumahnya, Senin (1/8/2022).

Sang Prabu Kelono Sewandono dari kerajaan di Ponorogo itu jatuh cinta pada Dewi Songgolangit di Kediri. Dia sengaja menyuruh Bujang Ganong untuk datang langsung ke sana. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Berbuntut Panjang, Gus Samsudin Laporkan Pesulap Merah ke Polda Jatim

Mbah Tobron mengatakan setelah itu Raja Kelono datang dan mengatasinya sendiri. Dia juga membawa pecut Samandiman yang sakti itu. Sebab, dia harus melawan Patih Kediri untuk mempertahankan cintanya pada Dewi Songgolangit.

‘’Karena Patih Kediri itu juga senang dengan Dewi Songgolangit. Akhirnya, Patih kalah karena Raja Kelono pakai pecut Samandiman itu,’’ terangnya.

Menurut Mbah Tobron, pecut Samandiman itu sangat sakti. Konon, panjangnya sekitar satu meter lantaran disesuaikan dengan bagaimana seseorang membawa pusaka. Selain itu, warnanya ada campuran merah dan kuning.

Baca Juga: Tragis! Bapak & Anak Meninggal Tenggelam di Bendungan Notopuro Madiun

Pecut milik Raja Kelono Sewandono itu cukup sakti dan diyakini bisa membuat orang sampai hancur ketika dicambuk. Begitu juga dengan hewan, bisa sampai mati saat terkena cambuk itu.

‘’Nyabet gunung aja bisa sampai gugur,’’ ungkapnya.

Pecut Samandiman itu juga layaknya pusaka keris yang tidak bisa asal diberikan ke orang lain. Maka, Mbah Tobron merasa kecewa ketika pecut itu malah diakui milik Kabupaten Kediri. Padahal, pecut itu berasal dari Ponorogo lantaran pusaka milik Raja Kelono Sewandono.

Baca Juga: Dosen Malaysia Beberkan Proses Masuk Reog Ponorogo ke Negaranya

‘’Kelono Sewandono bertarung dengan patih Kediri, Pakai pecut samandiman, sama dengan klaim Malaysia kepada reog,’’ ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya