SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Pertanian Pacitan memeriksa kambing yang mati akibat serangan hewan buas. (detik.com)

Solopos.com, WONOGIRI - Sebanyak 28 ekor kambing ditemukan mati misterius dengan sekujur tubuh tercabik-cabik. Kambing milik warga Desa Ngambarsari, Karangtengah, Wonogiri, itu diduga mati karena anjing hutan.

“Hari pertama ada sembilan ekor yang mati, hari kedua 14 ekor dan hari ketiga lima ekor. Total 28 kambing yang mati tersebut milik sembilan warga Desa Ngambarsari,” kata Kapolsek Karangtengah, AKP Sentot Giswanto saat dihubungi Solopos.com, Senin (10/2/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

28 Kambing Mati dengan Leher dan Perut Tercabik di Karangtengah Wonogiri

Ada bekas luka gigitan dan tidak ditemukan jejak kaki hewan yang memangsa kambing tersebut di tempat kejadian. “BKSDA dan dokter hewan menganjurkan agar kambing yang mati tersebut tidak dikonsumsi dan harus dikubur,” kata Sentot.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Supriyanto, mengatakan kambing yang diserang hanya berjenis gembel. “Kalau kambing jenis jawa, meskipun satu kandang, tidak dimangsa. Anehnya di situ,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Kambing yang dimangsa, lanjut dia, hanya seperti diisap darahnya melalui leher. Daging atau bagian tubuh lain tidak dimakan.

Ganas! Hewan Buas Terkam 45 Kambing di Pacitan

Rata-rata jarak rumah pemilik dengan kandang kambing tidak jauh, tetapi mereka tidak mendengar suara sedikit pun.

Kapolsek sudah meminta pendapat dari petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Solo dan Dinas Kesehatan Hewan Distrik Batuwarno. Menurut petugas BKSDA, puluhan ekor kambing tersebut mati diduga akibat serangan anjing hutan.

Anjing Hutan

Memang ada beberapa jenis anjing hutan yang memangsa dengan cara demikian. Salah satunya yang terkenal di Meksiko dan Puerto Rico. Anjing hutan itu dikenal dengan nama Chupacabra.

Istilah Chupacabra pertama kali digunakan oleh seorang komedian Puerto Rico bernama Silverio Perez. Ia merujuk kepada bahasa Spanyol "Chupar" yang berarti menghisap dan "Cabra" yang berarti kambing. Sebutan itu datang karena ternak yang terbunuh dan dihisap darahnya kebanyakan adalah kambing.

Puluhan Kambing di Pacitan Mati Mengenaskan Diserang Hewan Misterius

Dilansir Telegraph.co.uk, 2009, Barry O Connor, Biolog dari Universitas Michigan, mengungkapkan bahwa chupacabra sebenarnya hanyalah anjing liar biasa yang terkena kudis. Penyakit yang bagi anjing bisa mematikan itu disebabkan oleh tungau berkaki delapan yang berdiam di lapisan bawah kulit.

Tak hanya anjing liar yang bisa terkena penyakit ini. Hewan lain yang rentan, seperti coyote, juga bisa diserang oleh tungau tersebut sehingga akhirnya memiliki penampakan layaknya chupacabra.

Connor menjelaskan, tungau yang bertanggung jawab terhadap penyakit kudis anjing liar itu adalah Sarcoptes scabiei yang juga menyebabkan gatal pada manusia, disebut scabies atau kudis.

Pada anjing liar tak beruntung yang "menjelma" menjadi "chupacabra" ini, sejumlah besar tungau berdiam di lapisan bawah kulitnya dan mengakibatkan pembengkakan, menghasilkan penebalan lapisan kulit, dan suplai darah ke rambut terhenti sehingga bulu-bulu rontok.

Kasus Dicabik Anjing

sejumlah kasus misterius dengan dugaan Chupachabra sebagai pelakunya terjadi di berbagai tempat. Pada Juli 2004, seorang peternak di San Antonio, Texas melaporkan adanya makhluk menyerupai anjing yang menyerang ternaknya. Ia menyebut pembunuh tersebut “Makhluk Elmendorf”.

Namun Analisa DNA yang dilakukan Universitas California menyimpulkan bahwa hewan tersebut adalah seekor Coyote (anjing liar) dengan penyakit kurap yang parah.

Pada Mei 2007, beberapa laporan di surat kabar national Columbia menyebutkan adanya lebih dari 300 domba yang terbunuh di daerah Boyoca. Kemungkinan oleh Chupacabra.

KISAH MISTERI : Makhluk Mitos Ini Tiba-Tiba Muncul di Gurun Portugis

Agustus 2007, Phylis Canion menemukan bangkai tiga makhluk di Cuero, Texas. Dia mengambil fotonya lalu memotong kepala salah satunya dan menyimpannya di lemari es untuk diserahkan kepada laboratorium guna analisa DNA. Seorang Mammolog bernama John Young memperkirakan bahwa bangkai tersebut berasal dari rubah abu-abu yang menderita Kurap parah

Januari 2008, Chupacabra dilaporkan terlihat di propinsi Capiz di Philipina. Beberapa penduduk lokal percaya bahwa Chupacabra telah membunuh delapan ekor ayam. Pemilik ayam tersebut melihat hewan menyerupai anjing yang menyerang ayam-ayamnya.

Mengutip laporan CNN, 2009 temuan bangkai hewan coyote menarik perhatian publik. Coyote ini milik seorang bernama Jerry Ayer asal Texas, Amerika Serikat. Ayer mengaku mendapat hewan itu dari muridnya, Lynn Butler.
Hewan yang secara fisik mirip dengan gambaran Chupacabra itu mati setelah tak sengaja memakan racun tikus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya