SOLOPOS.COM - Salah satu makam di area permakaman Sejomblong yang dikelilingi rumput. (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Cerita mistis menyelimuti area permakaman kuno di Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang atau yang dikenal masyarakat sekitar sebagai makam Sejomblong. Cerita misteri itu tak lain terkait kerap terdengarnya suara pementasan wayang di area permakaman kuno itu.

Lokasi permakaman Sejomblong memang sepinas terlihat tidak seperti permakaman pada umumnya. Area permakaman itu banyak ditumbuhi rumput liar yang tinggi dan terkesan tidak terawat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, masih banyak ditemukan nisan sebagai penanda makam atau kuburan di area permakaman Sejomblong, Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang itu. Namun, nisan yang ada di makam itu rata-rata terbuat dari kayu yang menandakan jika makam tersebut berusia tua atau kuno.

Tak hanya itu, banyak warga sekitar yang juga meyakini kisah misteri dan keangkeran makam tersebut. Salah satunya Mufid, yang mengaku kerap terdengar suara-suara seperti layaknya acara pementasann wayang dari makam tersebut pada hari-hari tertentu.

“Kadang itu ada suara pagelaran wayang kulit dari arah makam itu. Masyarakat desa kan kalau ada acara besar seperti itu biasanya tahu. Tapi, enggak ada informasi kok tiba-tiba ada suara pementasan wayang,” kata Mufid kepada Solopos.com saat berkunjung di area makam Sejomblong, Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Pesugihan, Ritual Cari Harta dari Makam hingga Medsos

Anehnya lagi, suara pementasan wayang kulit itu konon hanya didengarkan warga yang tinggal jauh dari lokasi makam. Sementara, orang yang tinggal dekat dengan lokasi makam itu justru tidak mendengar apa-apa,.

“Saya dengan itu malah saat di rumah orang tua saya yang ada di Kalibeji. Jaraknya dari sini sekitar 8 kilometer [km]. Masyarakat sebenarnya sudah biasa kalau dengar suara itu [pagelaran wayang]. Mesti menganggap dari makam Sejomblong,” ujar Mufid.

Kafe

Mufid mengaku dulu di dekat makam tersebut pernah didirikan sebuah kafe. Namun, setahun terakhir kafe itu tutup tanpa alasan yang kurang pasti. “Setahun lalu ada kafe persis di samping lokasi makam itu. Awalnya ramai, tapi sekarang sudah tutup. Mungkin enggak kuat,” jelas Mufid.

Meski terkesan angker, Mufid mengaku makam Sejomblong yang ada di Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang itu tidak pernah memberikan dampak yang merisaukan bagi warga sekitar. Bahkan, masyarakat setempat tidak pernah merasakan adanya gangguan dari mahkluk gaib dari keberadaan makam tersebut.

Baca juga: Kisah Mistis dan Pilu Dibalik Kegagahan Benteng Fort Willem I Ambarawa

Selain itu, makam itu juga tidak pernah dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk melakukan ritual atau mencari pesugihan. Hanya saja, warga sekitar terkesan takut saat melintasi kawasan tersebut pada malam hari.

“Cuma ada suara pagelaran wayang saja. Mungkin dulu di situ menjadi lokasi pementasan wayang,” tuturnya.

Cerita mistis atau kisah misteri terkait makam Sejomblong di Tuntang, Kabupaten Semarang, ini sudah menjadi cerita turun temurun yang didengar warga sekitar. Konon sudah banyak masyarakat setempat yang kerap mendengar suara pementasan wayang dari arah makam tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Sraten, Rohmad, hingga kini belum bisa dimintai keterangan terkait keberadaan dan cerita mistis makam Sejomblong di wilayah desanya tersebut. Saat didatangi Solopos.com di kantornya, kepala desa tidak ada di lokasi. Pun demikian, saat coba dihubungi, kepala desa tidak memberikan respons atau balasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya