SOLOPOS.COM - Soetantyo Moechlas, penulis buku Laskar Pelawak Petualangan Mukidi dan Wakijan (Facebook)

Cerita lucu Mukidi menyebar cepat lewat jejaring sosial. Tokoh fiksi Mukidi menjadi fenomena baru

Solopos.com, SOLO — Mukidi, tokoh fiksi kini menjadi fenomena baru di media online. Petualangan Mukidi sebenarnya telah dimulai jauh sejak tahun 2000-an.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

(Baca: Inilah Penulis Cerita Lucu Mukidi)

Bermula dari cerita-cerita lucu yang dikirimkan Soetantyo Moechlas dan disiarkan setiap pagi di stasiun radio di Jakarta. Hingga lahirlah trilogi buku berjudul Laskar Pelawak Balada Mukidi dan Wakijan, pada 2010.

Ekspedisi Mudik 2024

(Baca: Kumpulan Meme Mukidi)

Soetantyo Moechlas, penulis buku Laskar Pelawak Petualangan Mukidi dan Wakijan (Facebook)

Soetantyo Moechlas, penulis buku Laskar Pelawak Petualangan Mukidi dan Wakijan (Facebook)

Petualangan Mukidi dan Wakijan dibikin dalam tiga buku.  Penulis buku ini yakni Soetantyo Moechlas yang menggunakan nama pena Soetantyo Purwo. Pada 2012 versi web cerita lucu Mukidi hadir lewat blog beralamat ceritamukidi.wordpress.com. Postingan pertama pada Agustus 2012. Sudah lama pula sepak terjang Mukidi menghiasi timeline Facebook Soetantyo Moechlas.

Mukidi digambarkan sebagai orang yang tak terlalu alim, mudah akrab dengan siapa saja. Mempunyai karier tetapi kadang-kadang bisa menjadi orang biasa. Istrinya bernama Markonah mempunyai karier tapi tak terlalu istimewa. Mereka mempunyai dua orang anak yakni Mukirin yang telah beranjak remaja, sementara Mukiran duduk di bangku SD. Sahabat Mukidi adalah Wakijan.

“Sebenernya saya sudah tahu Mukidi itu siapa. Dari dulu malah jauh sebelum booming kayak sekarang. Ia selalu membagikan cerita di laman Facebook-nya. Lucu dan menggelitik. Kadang dia lucu tapi tak jarang cerdas dan jenaka. Memang sekaranglah saatnya karyanya di apresiasi. Selamat bapak Soetantyo Moechlas. Mukidinya booming. Bapak ini sepertinya memang sosok yang sederhana. Tak ingin terekspos terlalu banyak,” tulis Agus Riva di timeline FB Soetantyo.

Distributor Sendiri

Ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (27/8/2016), Soetantyo yang akrab disapa Pak Tantyo, Pak Yoyok atau Pak Yoyo menceritakan hidupnya. Dia merupakan mantan Product Manager Boehringer Ingelheim sebuah perusahaan farmasi Jerman yang berkantor di Jakarta.

Pria asal Purwokerto kelahiran 7 Februari 1954 ini juga pernah menjadi trainer di perusahaan itu.  Dia kerap menyelipkan jokes Mukidi saat melatih. Mukidi juga sering dimuat di buletin kantornya.

Mukidi merupakan salah satu nama yang pernah digunakan di salah satu film Warkop tahun 1980. “Jadi waktu itu cari nama yang gampang aja dan mudah diingat. Selain itu saya kan dari Purwokerto, nama-nama yang digunakan dalam buku yang kental banget dengan nama-nama Banyumasan.”

Kisah kelucuan Mukidi berasal dari idenya yang didasarkan pada pengamatan lingkungan serta pengembangan ide dari cerita-cerita yang sebelumnya sudah ada.

Buku Trilogi Laskar Pelawak Petualangan Mukidi dan Wakijan merupakan kumpulan joke atau cerita lucu Mukidi dan keluarga besarnya itu. Uniknya buku cerita lucu Mukidi itu dulu dia pasarkan sendiri sehingga dijual di kalangan terbatas.

”Waktu itu mikir saya kalau lewat distributor ribet, orang mau beli harus pergi ke toko. Maka ya saya tulis sendiri, terbitkan sendiri dan jual sendiri. Hehehehe,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya