Solopos.com, SUKOHARJO — Penggembira sekaligus Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Salatiga, Amir Hafilin, 57, bersepeda seorang diri dari Tengaran, Kabupaten Semarang, hingga Stadion Manahan, Solo.
Hal itu ditempuhnya mengingat pria yang menjadi perintis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Salatiga ini memang pencinta olahraga bersepeda.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Selain itu pria yang tergabung di Muhammadiyah sejak 1988 selaku Ketua IMM Salatiga itu ingin menyemarakkan Muktamar agar bisa dikenal publik secara luas.
“Karena dengan saya membawa sepeda ini bukan karena mencari perhatian. Tetapi memang benar kata orang banyak yang ingin tahu, saya membawa bendera Muhammadiyah [di sepeda] dari hati saya,” terang Amir penuh haru saat dijumpai di kawasan Stadion Manahan, Sabtu (19/11/2022).
Dia mengatakan dua pekan lalu juga sempat mengikuti Gowes Muktamar Muhammadiyah di Solo dengan tiga rekan lainnya sementara hari ini dia bersepeda sendirian.
Baca juga: Pembukaan Muktamar, Warga Muhammadiyah Tidur di Masjid & Aula Kelurahan di Solo
Dia juga telah berencana akan berangkat dari Salatiga, namun karena pagi masih hujan dia ikut kendaraan saudaranya yang berjualan dari Tengaran, hingga akhirnya dia memilih bersepeda dari Tengaran sampai ke Solo.
“Muktamar Muhammadiyah ke 48 sungguh luar biasa, ini merupakan suatu memori bahwa Muhammadiyah sudah terkenal di seantero nusantara dan dunia. Ini suatu kebanggaan untuk kami sebagai kader Muhammadiyah untuk maju dan berkembang,” ungkapnya.
Di sisi lain, sebanyak 3.700 talent menampilkan sejumlah pertunjukan seni budaya dan pembukaan Muktamar ke 48 Muhammadiyah-Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/2022) pagi.
Koordinator Pembukaan Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Roni Syaifullah dia mengatakan ribuan talent menampilkan sejumlah seni budaya dan olahraga sekaligus yang dibagi dalam pra acara dan acara.
Performance pra acara menghadirkan pertama seni musik kontemporer gamelan dan alat musik moderen Serambi Bagelen yang akan menghibur tamu muktamar selama 30 menit.
Baca juga: Simposium Ekonom Muhammadiyah di Solo Bahas Resesi Ekonomi dan Krisis Pangan
Berikutnya dihadirkan kolaborasi paduan suara gabungan PTM/PTA dengan orchestra. Setelah itu akan hadir 1.200 anggota Tapak Suci Putra Muhammadiyah dari UMS dan UNS dan beberapa anggota dari Karanganyar menampilkan kemampuan olah raga bela diri.
“Jurus-jurus yang ditampilkan adalah jurus tangan kosong, jurus toya, double stick atau nunchaku, jurus golok, jurus ganda putra, putri dan bersenjata,” kata Roni, juara dunia pencak silat 1997 dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Sabtu.