Cerita Kampung Renteng Jadi Lautan Debu, Tertimbun Abu Gunung Semeru
Kampung Renteng i Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi lautan debu akibat tertimbun abu vulkanik erupsi Gunung Semeru.

SOLOPOS.COM - Foto udara kondisi permukiman warga yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (Antara/Zabur Karuru)
Solopos.com, LUMAJANG — Abu vulkanik letusan Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) menyulap Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi lautan debu.
Sejumlah warga setempat datang mendekati lokasi tersebut untuk melihat tempat tinggal mereke. Pada Minggu (5/12/2021), warga yang memadati Kampung Renteng lari berhamburan saat petugas menyampaikan peringatan munculnya asap di sekitar Gunung Semeru.
PromosiCitra Nyata Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti
Kampung Renteng kini menjadi lautan debu karena tertimbun abu vulkanik letusan Gunung Semeru. Rumah, pabrik, tempat ibadah, hingga kendaraan warga tertimbun abu. Bahkan hujan abu yang terjadi di sana menyebabkan beberapa ternak warga mati.
Baca juga: Warga Korban Erupsi Gunung Semeru Selamatkan Barang & Ternak
Salah seorang warga setempat, Ponijan, mengatakan beberapa warga kampungnya dinyatakan hilang diduga tertimbun abu setelah Gunung Semeru meletus.
“Di bawah ini ada rumahnya warga. Yang di ujung itu pabrik tepung. Semuanya tertimbun,” katanya seperti dikabarkan Antara.
Baca juga: Misteri Gunung Semeru: Paku Bumi Jawa Ditancapkan Para Dewa
Meskipun sudah tertimbun abu dan menyerupai lautan, sejumlah warga masih nekat kembali ke rumah. Mereka berusaha menyelamatkan harta benda mereka seperti kasur, televisi, meja, kursi, serta pakaian.
“Saya ke sini mengambil baju-baju yang masih bisa diselamatkan. Syukurlah keluarga semua aman,” kata warga lainnya, Muchsin.
Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu sore kemarin, Gunung Semeru mengeluarkan asap panas dan menimbulkan hujan abu. Warga di sekitar gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pun terpaksa diungsikan untuk menghindari dampak guguran awan panas Gunung Semeru.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini". Klik link https://t.me/soloposdotcom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Solopos.com Berita Terkini