SOLOPOS.COM - Peternak memberi makan sapi di kandangnya di Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (23/7/2020). (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Menjelang Idul Adha, sejumlah jagal panggilan di Karanganyar telah kebanjiran order penyembelihan hewan kurban.

Salah satu jagal panggilan itu adalah Narno, 48, yang tinggal di Tuban Lor, Tuban, Gondangrejo, Karanganyar. Narno mengaku sudah puluhan tahun menjalankan profesi musiman tersebut untuk melayani permintaan dari takkmir masjid atau musala.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Sudah lama, sejak SMA saya sudah diminta ayah saya dulu untuk membantu jika mau jagal hewan kurban. Kebanyakan sapi kalau yang panggilan itu. Tapi kambing dan domba juga sering. Biasanya ya masjid-masjid itu yang kerap memanggil untuk dibantu,” beber dia ketika berbincang dengan di rumahnya Kamis (23/7/2020).

Tanpa Masker, 100 Pengunjung Taman Pancasila & Alun-Alun Karanganyar Dihukum

Keahlian jagal hewan yang dimiliki Narno didapatkan secara autodidak dengan melihat ayahnya yang juga berprofesi sama. Dari melihat dia kemudian diminta membantu untuk menguliti atau mengambil jeroan yang dianggap relatif lebih mudah untuk belajar.

Sejak saat itu Narno yang juga berjualan kambing dan domba untuk kurban terus mengasah kemampuannya. Hingga akhirnya sekarang dia hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mengurus satu kambing hingga bersih dan satu jam untuk satu ekor sapi.

Sistem Bergiliran Sesuai Kemampuan

Setiap momen Idul Adha, Narno tidak hanya menyembelih di satu tempat saja, terkadang bisa tiga hingga empat tempat.

Mau Naik Gunung Lawu? Ingat Jangan Melakukan Lima Hal Ini

Total dia bersama enam rekan lainnya yang diajak bisa mengurusi 10 hingga 20 ekor hewan kurban per hari. Hal ini lantaran sudah terbiasa dan sistem bergiliran yang dibagi sesuai kemampuan.

“Nanti sistemnya biasanya tujuh orang. Empat orang bertugas menjegal sapi biar tumbang, satunya menyembelih atau bersiap menguliti kalau yang menyembelih takmirnya. Jadi bisa cepat. Soalnya menunggu benar-benar mati dulu hewannya baru boleh dikuliti, selagi satu menunggu mati kami sudah bekerja menguliti hewan yang sudah mati terlebih dulu,” beber dia.

Untuk menggunakan jasa jagal panggilan Narno dan kawan-kawan membanderol senilai Rp400.000 untuk satu ekor sapi. Uang tersebut dibagi secara rata untuk satu tim. Total penghasilan saat Idul Adha apabila menjagal 10 ekor sapi Narno dan rekannya bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp4 juta.

“Kalau saya memang harganya dibawah pasaran. Biasanya itu kalau mau panggil jasa jagal ya Rp500.000 per ekor sapi. Karena saya seringnya dipanggil di tetangga-tetangga ya saya banderol murah saja tarif jagalnya,” ucap dia.

Turun Temurun Tiga Generasi

Senada diungkapkan oleh jagal panggilan di Karanganyar lainnya, Widodo, 44, mengaku sudah menekuni jagal panggilan sejak 2011. Hal itu dilakukan lantaran profesi tersebut merupakan pekerjaan turun temurun selama tiga generasi yang dimulai dari kakeknya dulu. Dia juga mengaku bisa menjagal hewan secara autodidak.

“Sudah lumayan lama. Keahlian ya karena lihat orang tua. Soalnya tiga generasi ini profesinya,” jelas dia.

Lewat Colomadu Enggak Pakai Masker? Siap-Siap Hafalkan Pancasila, Push Up, hingga Squat Jump

Untuk jagal panggilan, Widodo, mengaku mematok harga Rp500.000 hingga Rp600.000 per satu ekor sapi. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, dia dan rekannya bisa menangani sebanyak 25 ekor sapi dalam dua hari.

“Karena hanya butuh 30 menit per ekor sapi ya bisa banyak. Enam orang bisa lima ekor sapi. Nanti kan ditugaskan menjegal. Kalau yang menyembelih takmirnya, kami hanya menguliti dan memotong bagian-bagian daging sapinya saja,” ucap dia.

Menurutnya, permohonan jagal hewan kurban di tahun ini relatif tidak berubah dibandingkan tahun lalu meskipun dalam keadaan di tengah wabah Covid-19. Pasalnya, hal ini berhubungan dengan ibadah umat muslim.

“Saya belum tahu sampai berapa, tapi memang sudah banyak. Yang jelas untuk masjid-masjid sekitar sudah meminta kami untuk membantu mengurus sapi yang dikurbankan. Tinggal nanti berapa sapinya kami belum tahu,” terang dia.

Cerita Pilu Agen Tiket Bus di Karanganyar, Sebulan Tak Dapat Satu pun Penumpang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya