SOLOPOS.COM - Watu Gebyok Desa Watuaji, Jepara. (Istimewa/watuaji.jepara.go.id)

Solopos.com, JEPARA — Sejarah Desa Watuaji, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara memang terbilang unik. Jika Anda datang ke desa ini, pasti akan menemukan sejumlah tempat bersejarah dan beberapa sudah dijadikan sebagai wisata sejarah yang menarik.

Kebanyakan bukti peninggalan sejarah yang telah ditemukan berupa watu atau batu besar. Maka dari itulah awal mula desa ini didasari adanya bukti fisik yang menunjukkan pernah ada kehidupan di zaman lampau.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Melansir dari watuaji.jepara.go.id, nama Watuaji berasal dari dua kata yaitu watu dan aji dalam bahasa Indonesia berarti batu dan berharga. Dinamai Watuaji yang berarti batu berharga karena di desa ini terdapat peningalan-peninggalan batu pada masa prasejarah yang terletak disekitar daerah aliran Sungai Pedot.

Dari bebatuan tersebut ada yang menyerupai tembok, di mana masayarakat setempat menyebutnya dengan watu gebyok. Ada yang menyerupai tiang penyangga rumah yang disebut dengan watu soko, tumpukan batu menjadi batu tumpuk, ada juga yang menyerupai payung, dan sebagainya.

Sampai saat ini, peninggalan-peninggalan tersebut masih bisa dilihat di desa ini dan masih utuh. Tetapi sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang peninggalan tersebut.

Kejelasan tentang apakah batu-batu tersebut merupakan reruntuhan candi atau peningalan zaman batu masih membuat banyak pertanyaan masyarakat hingga saat ini.

Tak sedikit dugaan dan teori-teori pemikiran baru juga bermunculan dengan tujuan menggambarkan masa lalu Desa Watuaji ini. Lantaran masih berupa teori, pemikiran ini belum bisa dibenarkan sepenuhnya.

Pertama, menurut cerita turun-temurun yang berkembang di sini batu-batu tersebut merupakan bagian dari peninggalan kisah wali songo di Kerajaan Demak.

Kedua, kemungkinan didasarkan pada kedekatan antara Desa Watuaji dan Kerajaan Kalingga yang mana masih dalam satu Kecamatan. Tetapi Kerajaan Kalingga sendiri seperti hanya dongeng karena kerajaan tersebut seperti hilang ditelan bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya