SOLOPOS.COM - Kapolsek Sragen Kota AKP Mashadi (tengah) bersama Muspika Sragen Kota memasang imbauan larangan pemasangan jebakan tikus beraliran listrik di wilayah Desa Kedungupit dan Tangkil, Sragen Kota, Sragen, Sabtu (9/5/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku mendapatkan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

Bupati Yuni menyampaikan Gubernur Ganjar mengirimkan pesan berupa pranala berita online. Isi berita online itu tentang petani yang meninggal karena diduga terkena jebakan tikus beraliran listrik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Pesannya hanya singkat. ‘Kok masih ada ya?’,” kata Bupati Yuni.

Baca Juga : Alhamdulillah, Selama 2021 Kasus Kebakaran di Boyolali Turun

Ekspedisi Mudik 2024

“Kemudian saya jawab bahwa Sragen sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa, tetapi masih ada korban yang tersetrum. Saya menyadari hama tikus itu jadi problem bagi petani setelah ada jalan tol. Sebelum ada jalan tol, petani tak disibukkan denga hama tikus,” imbuhnya.

Bupati Yuni menyampaikan penjelasan itu saat menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan PP) Sragen kepada kelompok tani, Rabu (29/12/2021).

Kemudian, Bupati kembali mengingatkan petani supaya tidak memasang jebakan tikus di sawah menggunakan listrik karena sudah banyak petani menjadi korban. Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen membentuk tim patroli jebakan tikus berlistrik.

Baca Juga : Pulang Kampung, TKI Klaten Utara Diisolasi di Asrama Haji Donohudan

Tim patroli dari unsur Distan & KP, PLN, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Polres Sragen. Dia memperingatkan kelompok tani bahwa menghilangkan nyawa orang lain secara sengaja atau tidak sengaja itu bisa masuk tindak pidana.

Tim patroli bertugas menegur petani yang membandel pasang jebakan tikus berlistrik. Namun, cara yang digunakan persuasif.

“Kalau masih nekat lagi diberi teguran keras. Ada surat peringatan 1, 2, dan seterusnya. Semua itu dilakukan supaya petani sadar. PLN sebenarnya tidak pernah memberi izin penggunaan listrik untuk jebakan tikus. Ayo tidak pasang jebakan tikus [menggunakan aliran listrik],” tutur dia.

Baca Juga : Dishub Bantul Terapkan Ganjil Genap di Wisata Pantai

Bupati Yuni malah mendorong petani meniru petani di Celep. Petani Celep menggunakan burung hantu untuk membasmi hama tikus. “Silakan tiru para petani di Celep yang membeli burung hantu. Mohon, jangan menggunakan listrik untuk menjebak tikus supaya tak ada lagi nyawa melayang,” pintanya.

Camat Sidoharjo, Sragen, Agus Tri Pranoto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (30/12/2021), menyampaikan ada patroli jebakan tikus tingkat kecamatan. Tim melakukan patroli secara reguler bersama Polsek dan Koramil.

Tugas tim patroli tersebut mengedukasi petani supaya tidak memasang jebakan tikus berlistrik. Selain itu, Agus mengatakan tim patroli juga sering rapat koordinasi dengan kepala desa se-Kecamatan Sidoharjo untuk mensosialisasikan hal tersebut.

Baca Juga : Operasi Pasar Minyak Goreng di Grobogan Langsung Disebu Pembeli

“Kami sering mengimbau petani agar tidak pasang jebakan tikus menggunakan aliran listrik. Kalau masih ada yang nekat itu delikan [sembunyi-sembunyi]. Kemudian dilepas ketika ada operasi patroli. Kami juga ada gerakan gropyokan tikus rutin. Mudah-mudahan masyarakat sadar bahaya strum,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya