SOLOPOS.COM - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono bersama anak-anak angkatnya di rumah dinas Bupati, Selasa (2/3/2021). (Solopos/Rini Yustiningsih)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Arjuna kegirangan. Berkali-kali dia melompat-lompat kecil saat Budhi Sarwono membagikan susu kotak. “Aku…aku mau, aku mau…” teriak bocah itu sambil menyodorkan tangannya.

Begitu menerima susu kotak rasa coklat, sejurus kemudian langsung diminum bocah berambut cepak itu. Dia Bersama empat bocah lainnya langsung bersautan, “Terima kasih papa,” ujar mereka kepada Budhi Sarwono.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Siang itu, Selasa (2/3/2021), lima bocah berusia di bawah enam tahun itu meramaikan ruang tamu rumah dinas Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. Tawa dan celoteh-celoteh lucu mereka mewarnai pertemuan tim Solopos dengan bupati yang berusia 58 tahun itu.

“Ini masih suka ngompol, kasurnya basah hahaha,” teriak bocah perempuan berkulit kuning langsat yang disambut gelak tawa bocah lainnya.

Baca juga: Kaesang Pangarep Ghosting Felicia, Calon Mertua Ngamuk di Medsos

Adopsi Anak Terlantar

Budhi sengaja memanggil lima bocah itu. Empat dari bocah-bocah itu merupakan anak angkat Budhi. “Kalau aku manggilnya opa. Kalau mereka papa,” kata bocah perempuan berkaos merah yang tak lain cucu Budhi, dengan senyum mengembang.

Hingga kini Budhi telah mengadopsi enam bocah telantar. Bocah-bocah itu diadopsi Budi sejak mereka berusia satu hari. Arjuna salah satunya. Bocah berlesung pipit itu ditemukan di pasar Banjarnegara. Tubuh mungilnya yang masih merah terbungkus plastik. Saat ditemukan tiga tahun lalu, kondisi Arjuna sangat mengenaskan.

“Bayi ini ditemukan dalam plastik dan banyak semut yang mengerubutinya. Benar-benar mengenaskan, saya saja yang melihat sangat tidak tega,” jelas Kabid Kominfo Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Banjarnegara, Khadir.

Baca juga: Ditawari Uang Rp125 Juta Agar Ikut KLB, Ketua DPC Partai Demokrat Solo Emoh

Tak beda jauh dengan bocah-bocah lainnya. Mereka ditemukan di beberapa tempat dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Hati Budhi tergerak. Dia menyelamatkan bocah-bocah itu dan mengadopsinya. Mereka tinggal di rumah dinas bupati bersama cucu Budhi lainnya.

“Mereka bocah telantar tanpa asal-usul. Dalam Islam sudah jelas kita wajib membantu orang-orang telantar, mereka juga umat Gusti Allah. Bagi saya itu [bocah-bocah] merupakan tambang emas dan berlian saya,” papar Budhi yang mempunyai nama Tionghoa, Kho Wing Tjien.

Tanggung Biaya Operasi

Selain menyekolahkan, Budhi juga sangat memperhatikan kesehatan mereka. Bahkan dia membiayai operasi dua bocah di Guangzhou, China. Mereka menjalani operasi pemasangan ring jantung dan hidrosefalus. Kondisi dua bocah itu kini telah membaik. Mereka bisa bermain bersama teman-temannya.

Baca juga: 5 Sate Kambing Paling Enak di Solo, Mana Langgananmu?

Baginya merawat bocah-bocah itu sama saja meringankan hidupnya. Ada kebahagiaan yang luar biasa ketika bocah-bocah itu dapat tertawa. Mereka adalah ladang atau tambang untuk berbuat kebaikan.

“Ini tinggal operasi kedua yang jantung nanti berangkat lagi ke China. Sementara yang ini kepalanya sudah tidak membesar lagi. Anak angkat terbesar saya sekarang ini sudah duduk di bangku SMA,” ujarnya.

Apa yang dilakukan Budhi merupakan wujud sebaik-baiknya hidup adalah bermanfaat bagi orang lain. Di setiap rezeki yang didapat, baginya ada hak yang diperuntukkan untuk orang yang membutuhkan.

“Saya ini kan hanya karyawannya Gusti Allah,” ujar pria nyentrik yang sempat viral gara-gara memposting slip gaji sebagai Bupati Banjarnegara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya