Solopos.com, SALATIGA–Dalam menjalankan tugasnya, anggota Satpol PP Salatiga mendapat kewenangan dalam mengawasi dan menegakkan Perda.
Tidak jarang juga ada hal unik terjadi saat menjalankan tugas.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Seperti yang dialami anggota Satpol PP Salatiga yang harus kucing-kucingan dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga harus menjaga trotoar baru.
Kepala Satpol PP Kota Salatiga, Joko Haryono, mengatakan bahwa setiap Salatiga memiliki trotoar baru, pasti ditempati para pedagang kaki lima (PKL).
Pihaknya juga terus mengawasi pergerakan di trotoar tersebut agar tidak di tempati para PKL.
Baca Juga: Wali Kota Blitar Dirampok di Rumah Dinas, Polisi Masih Dalami Keterangan Saksi
“Setiap ada trotoar baru para kaki lima ini sudah mengincar, contohnya di Jalan Argaboga yang ada di wilayah kecamatan Argomulyo,” kata Joko saat ditemui Solopos.com, Selasa (13/12/2022).
Menurut dia, jika tidak diawasi dari awal, para PKL tersebut akan sulit dapat ditertibkan seperti yang sudah terjadi.
“Contohnya ada PKL yang sudah puluhan tahun berjualan di trotoar pasti sulit untuk ditertibkan, mereka selalu beralasan kalau sudah berjualan sejak lama dan tidak ada yang komplain,” ungkap dia.
“Saat memberitahu larangan berjualan di trotoar, mereka juga menjawab itu ada yang di trotoar kok tidak apa-apa,” imbuh dia.
Selain itu, kata Joko pihaknya juga harus kucing-kucingan dengan pedagang yang berjualan dengan mobil.
Baca Juga: Pemkot Salatiga Ikuti Program Keterbukaan Informasi Publik
Saat diingatkan pedagang itu akan pergi. Namun setelah tim patroli kembali, pedagang itu kembali ada di bahu jalan untuk berjualan.
“Jadi kita ingatkan lalu mau pergi. Namun setelah keliling patroli, pedagang itu kembali lagi,” katanya.
Diakuinya, ada beberapa metode pendekatan Satpol PP terhadap warga yang tidak patuh terhadap aturan pemerintah.
Pihaknya mengedepankan edukasi para warga untuk mengerti aturan-aturan di wilayah tersebut. Selain itu juga menghindari bentrok fisik.
“Kita saat menegakkan aturan tersebut dengan cara humanis, Satpol PP itu berdiri di tengah-tengah antara penegakan aturan pemerintah dan kemanusiaan,” papar dia.
Baca Juga: Pj Wali Kota Salatiga: Hasil Korupsi Bukan Rezeki
Selain keunikan tersebut, ada juga Satpol PP Kota Salatiga saat dilakukannya penurunan iklan banner, baliho yang menyalahi aturan.
“Uniknya itu pagi kita sudah menurunkan banner dan baliho itu, malam harinya banner dan baliho ini ada lagi. Jadi kita kejar-kejaran waktu sama yang pasang iklan tersebut,” papar dia.