SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

[SPFM], Ujian nasional menjadi momok setiap tahun. Karena itu, setiap sekolah berupaya meluluskan peserta didiknya. Kalau bisa 100%. Tapi, tidak semua sekolah mampu melakukannya. Ini pulalah yang membuat sekolah memotivasi murid-muridnya agar agar lulus ujian, termasuk yang tidak lulus pada tahun sebelumnya.

Namun peneggakkan disiplin yang dinilai kaku acapkali berdampak pada siswa. Itulah yang guru-guru SD & SMP 08 dan sejumlah siswanya seperti Amek, Acan dan Umbe.  Amek adalah salah satu murid dari sekian banyak murid SDN 08 yang tidak lulus ujian tahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka tinggal di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Mereka hidup dalam kondisi serba kekurangan. Sebenarnya, Amek adalah anak yang baik, namun sifatnya yang introvert, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum guru-gurunya. Sebaliknya,  Minun kakaknya, ia  duduk dibangku SMP dan selalu juara kelas. Ia juga sering menjuarai lomba matematika se kabupaten. Sederet piala dan sertifikat berjejer di ruang tamu mereka.

Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Siti, di Desa Mantar. Suatu desa yang terletak dipuncak bukit, jauh dari perkotaan. Suami Siti, Zakaria, sudah tiga tahun bekerja di Malaysia tapi tidak pernah pulang, apalagi mengirimkan mereka uang. Di luar desa indah yang tertata rapi itu, ada sebuah pohon yang tidak begitu tinggi namun letaknya persis dibibir tebing, menghadap ke laut lepas.

Orang kampung sekitar menyebutnya pohon cita-cita. Pohon itu memang unik. Hampir disetiap dahan diikat dengan tali yang menjulur ke bawah karena ujungnya diberi pemberat. Secarik kertas bertuliskan nama seseorang berikut cita-citanya, dan dimasukan ke dalam botol berwarna – warni hingga pohon cita-cita itu terlihat begitu indah.

Minun sangat menyayangi Amek. Bukan saja karena adiknya itu tidak lulus ujian tahun lalu, lebih dari itu, Amek memiliki kekurangan lahir, bibirnya sumbing dan sering menjadi bahan lelucon teman-temannya. Namun di balik kekurangannya yang dimiliki, Amek banyak kelebihan, salah satunya ia mahir berkuda.

Sering orang bertanya, apa cita-cita Amek kelak? Amek tidak pernah menjawabnya, bahkan jika gurunya yang bertanya sekalipun. Amek takut kalau orang-orang akan mentertawakannya. Ia sadar betul, kekurangan yang ia miliki telah menjauhkan dirinya dari cita-citanya

Kisah Amek, Acan, Umbe, Minun dan anak-anak sekolah, terjalin dalam film Sedadu Kumbang. Film produksi Alenia Picture yang dikomadoi Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. Film ini didukung sejumlah aktor dan aktris papan atas Ririn Ekawati, Lukman Sardi, Leroy Osmani, Dorman Borisman, Putu Wijaya, Titi Sjuman, Asrul Dahlan, Surya Saputra, Monica Sayangbati, Fanny Fadila dan Norman Borisman.  Film Serdadu Kumbang juga menampilkan lagu  yang dinyanyikan dengan judul yang sama.  [hen/sinema/kcm]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya