SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Berapa jumlah sepatu yang Anda miliki sekarang, lima pasang, 10 pasang, atau bahkan lebih dari itu? Tidak bisa dipungkiri, sepatu kerap menjadi barang yang paling diburu mereka para pecinta belanja. Tapi ait, Anda harus tetap cerdas berbelanja sepatu lho agar uang bulanan tak terkuras.

Kenapa sepatu menjadi salah satu fashion yang paling sering dibeli wanita atau pun laki-laki? Salah satu penyebabnya karena sepatu paling sering berganti model.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Masalah akan muncul ketika para penggila sepatu tak bisa berbelanja secara cerdas. Artinya, tak bisa menyeimbangkan antara cara berbelanja dengan pendapatan setiap bulan.

Nindia Putri, 27, adalah salah satu wanita yang manik membeli sepatu. Apalagi setelah dia memiliki penghasilan sendiri. Hampir setiap bulan, gajinya disisihkan untuk membeli sepatu.

“Tapi tetap tunggu saat toko memberikan diskon,” ungkap perempuan yang bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan jasa ini, Rabu (19/10).

Nindia selalu menyisihkan dari penghasilannya untuk membeli sepatu. Koleksi dia mulai dari high heels, boots, wedges, hingga flat shoes. Saat ini jumlah sepatu yang dia miliki sekitar 20 pasang.

“Saya memang maniak sepatu. Tapi setiap bulan tak lebih dari dua pasang kok,” tukasnya. Sekitar 10% dari pendapatannya tiap bulan untuk membeli sepatu. Sekali berbelanja sepatu biasanya ia menghabiskan uang antara Rp100.000 hingga Rp250.000.

Bagi dia, sepatu dengan harga di bawah Rp100.000 hanya pemborosan. “Baru dipakai langsung rusak. Demi keawetan, saya pilih yang sedikit mahal,” ujar Nindia. Tips dari Nindia yang maniak sepatu, belilah sepatu saat ada diskon.

Pilih kredit
Jika Nindia lebih suka membeli sepatu di pusat perbelanjaan, tidak dengan Marissa Reni, 26. Wanita ini lebih menyukai membeli sepatu secara kredit.

“Sepatu kredit meringankan pembayaran,” terang perempuan yang bekerja sebagai salah satu teller bank daerah di Jogja ini.

Biasanya, lanjut dia, pembayaran diangsur dua kali, sehingga harga sepatu yang mencapai Rp300.000-an pun tidak terasa mahal.

Ia tidak merasa terbebani dengan sistem kredit, yang notabene berutang, karena dirinya berusaha disiplin melunasi kewajibannya. Pendapatannya per bulan yang tidak lebih dari Rp2 juta membuat Reni memilih cara ini untuk mewujudkan keinginannya membeli sepatu.

Saat ini, ia memiliki belasan pasang sepatu yang sebagian besar diperolehnya dengan cara kredit.

Alternatif tips dari reni bagi mereka yang maniak sepatu, memesan barang via online. “Kebetulan ada teman saya yang menerima pesanan sepatu secara online,” katanya.

Menjadi penggila sepatu tidak hanya dialami oleh perempuan, tapi juga laki-laki. Sebut saja Rusdian H, 29, pria yang setiap harinya bekerja sebagai staf di event organizer.

Sebagai penggila sepatu Rusdian harus memanaj secara ketat keuangannya setiap bulan.

“Untuk membeli sepatu, saya sisihkan 20 persen dari pendapatan,” katanya. Saat ini ada 20 pasang sepatu yang dia miliki. Mulai dari sneakers, fantovel, hingga sepatu sandal gladiator. Biasanya, sekali belanja sepatu, Rusdi menghabiskan uang Rp400.000.

Menurut Rusdi harga sepatu pria lebih mahal dibandingkan perempuan.

Pria ini cukup sadar akan kegemarannya pada sepatu. Karena itu dia selalu menyisihkan dari gajinya untuk membeli sepatu, meski tak dibelanjakans etiap bulan.

“Tapi istilahnya nabung dulu. Kadang-kadang saya mencari toko yang sedang diskon. Jadi kegemaran beli sepatu terpenuhi, keuangan tak prak-poranda,” pungkasnya.(Wartawan Harian Jogja/Switzy Sabandar)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya