SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MAKASSAR — Chief Executive Operation (CEO) PT Abu Tours Hamzah Mamba akhirnya dijatuhkan hukuman 20 tahun penjara. Putusan itu dibacakan Hakim Denny Lumban Tobing di Pengadilan Negeri Makassar, Senin (28/1/2019).

Hamzah terbukti melakukan penggelapan uang jemaah travel umrah yang dikelolanya sebesar Rp1,2 triliun dengan total jemaah 96.976 orang. Dalam sidang vonis itu, Hamzah hanya mampu tertunduk lesu setelah hakim menyatakan vonis 20 tahun penjara dengan denda Rp500 juta.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Pertimbangan Majelis Hakim tidak jauh berbeda dengan kami. Hanya ada beberapa hal yang berbeda dari tuntutan sebelumnya, khususnya terkait pidana denda,” ungkap Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU), Nana Riana, seusai sidang.

Sebelumnya JPU menuntut Hamzah 20 tahun penjara dan denda Rp100 juta atau sekitar 1% dari jumlah maksimal Pasal 3 UU No. 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Namun pada sidang vonis, denda itu naik menjadi Rp500 juta.

Nana mengaku pihaknya telah melakuan koordinasi dengan kurator terkait perubahan pidana denda tersebut. “Kami menilai dari sisi keadilan dan pemanfaatan khususnya bagi korban, bahwa semakin besar denda yang dijatuhkan, semakin mengurangi hak dari para korban,” jelas Nana.

Karenanya, lanjut Nana pihaknya akan berupaya menempuh jalur banding dengan mengajukan laporan kepada pimpinan terkait pidana denda. Hal itu dilakukan agar para korban dalam hal ini calon jemaah yang gagal berangkat umrah bisa mendapatkan hak ganti rugi.

Sementara untuk vonis pidana, Nana mengaku puas dengan putusan hakim. Hukuman tersebut sudah berdasarkan Undang-undang pidana badan yang paling maksimal. Selain melanggar pasal 3 UU No.8/2010, Hamzag juga didakwa atas pelanggaran pasal 372 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto pasal 64 ayat 1 KUHP tentang penggelapan.

Salah satu agen asal Balikpapan, Kalimantan, Timur Netty Muspita, tampak lesu dengan putusan yang telah dijatuhkan hakim terhadap Hamzah Mamba. Baginya hukuman itu tidak sebanding dengan kerugian yang dialaminya.

“Saya ada 200 jemaah yang gagal berangkat. Tapi saya ke sini mewakili seluruh agen dari Kaltim. Secara total ada 7.000 jemaah dari Kaltim yang gagal berangkat,” kata Netty.

Netty mengaku tak lagi peduli dengan putusan yang dijatuhkan hakim. Yang terpenting bagi dia 7.000 jemaah asal Kaltim bisa diberangkatkan umrah segera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya