SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, DEPOK</strong> — Kekerasan dalam rumah tangga dialami NA, perempuan beranak satu di Kota Depok, Jawa Barat. Dia <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180425/495/912695/perempuan-wonogiri-lapor-polisi-lantaran-tak-tahan-sering-dipukuli-suami" target="_blank">mengalami kekerasan fisik</a> sekaligus dipermalukan di depan umum dan anaknya oleh suaminya sendiri gara-gara dituding berhubungan nadan dengan laki-laki lain.</p><p>"Sering mendapatkan kekerasan oleh suami, tapi kali ini berbeda," ucap NA kepada <em>Suara.com</em>, Rabu (25/7/2018). Perilaku kekerasan yang dilakukan suaminya berinisial PH ini, kata dia, sudah keterlaluan, seperti memukuli dan menelanjanginya di tempat umum.</p><p>Insiden terakhir terjadi pada Senin (23/7/2018) ketika kemarahan suaminya memuncak. Saat itu, dia dipaksa sang suami membuka seluruh bajunya di hadapan umum. Tak hanya itu, pelaku juga merekam adegan itu dengan ponselnya.</p><p>"Saya direkam video, baju saya dibuka, lalu baju dibuang ke kali, saya cuma pakai tanktop saja, lalu saya suruh cium dan jilat kakinya dia," kata dia bercerita.</p><p>NA menuturkan PH melakukan <a href="http://entertainment.solopos.com/read/20180410/482/909409/gracia-indri-bantah-lakukan-kdrt-ke-david-noah" target="_blank">KDRT</a> karena cemburu buta. NA sendiri mengakui dirinya berteman dengan lelaki lain namun membantah berhubungan badan. "Saya kenal sama cowok itu sudah lama, sebelum saya menikah dengan PH. Saya akui saya salah, tapi saya tak pernah berhubungan intim dengan lelaki itu,&rdquo; tuturnya.</p><p>Ironisnya lagi, setelah menjalani penyiksaan tersebut, PH menyuruh istrinya untuk memotong rambutnya sendiri. "Dia bilang ’lu mau gua pukulin lagi atau mau potong rambut lu sendiri’, saya bilang mendingan potong rambut sendiri sampai botak. Kalau dipukulin, saya sudah gak kuat," paparnya.</p><p>Selanjutnya, NA menegaskan dirinya akhirnya diperbolehkan pulang, namun anak semata wayangnya dibawa oleh PH. NA mengatakan selama tiga tahun menjalani pernikahan, suaminya memang sering melakukan kekerasan. Dia sempat terpikir ingin bercerai, namun masih berat karena ada seorang buah hati yang sangat disayanginya.</p><p>"Usia saya saat ini 24 tahun, dan selama tiga tahun sering diperlakukan begini. Tapi selama ini saya diam dan menutupinya dari orang tua. Masih tahan karena memikirkan anak, tapi kalau sudah begini saya sudah tak kuat," pungkasnya.</p><p>Aparat Polresta Depok sendiri sudah menangkap PH. "Sudah kami amankan PH seusai melakukan visum dan pemeriksaan. Pelaku mengakui perbuatanya," kata Kasatreskrim Polresta Depok Kompol Bintoro.</p><p>Pelaku, kata Bintoro, melakukan kekerasan kepada istrinya karena <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180709/515/927013/istri-tepergok-selingkuh-suami-ajak-duel-pebinor" target="_blank">cemburu</a>. Tindak kekerasan itu dilakukan di tiga tempat antara lain, tempat bermain biliar di Jl Margonda, Jembatan Panus, dan tempat kerja sang istri.</p><p>"Sementara di jembatan, NA dipaksa mengakui melakukan persetubuhan dengan dugaan selingkuhannya. Bahkan dipaksa buka baju," kata Bintoro.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya