SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani. (Instagram/@yani_sunarno)

Solopos.com, KLATEN — Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengaku sudah mengecek tiga desa di lereng Gunung Merapi, beberapa waktu terakhir bersama Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu.

Pengecekan dilakukan guna memastikan kesiapsiagaan warga menghadapi potensi erupsi Gunung Merapi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, masing-masing desa di lereng Gunung Merapi yang dicek Sri Mulyani bersama kapolres adalah Desa Balerante, Desa Sidorejo, dan Desa Tegalmulyo. Seluruh desa tersebut berada di Kecamatan Kemalang.

"Sesuai informasi yang kami peroleh [dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)], diketahui ada peningkatan aktivitas. Saya pribadi sudah mengecek di tiga desa itu. Hasilnya, di tiga desa itu sudah ada kemandirian terutama terkait kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terburuk [potensi erupsi]. Kemandirian seperti ini patut diapresiasi," kata Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Kantor Desa Turus, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Senin (13/7/2020).

Dijual di Indonesia, Ini Harga & Spesifikasi Kawasaki Ninja ZX-25R

Bupati Klaten mengatakan kemandirian tiga desa di lereng Gunung Merapi itu diwujudkan dengan menyiapkan jalur evakuasi alternatif yang ada di masing-masing desa. Warga di lereng Gunung Merapi juga sudah menyiapkan kendaraan secara mandiri guna mengevakuasi lansia, perempuan, atau pun anak-anak.

"Saya lihat sudah ada kemandirian di setiap desa. Meski seperti itu, kami juga siapkan jalur evakuasi utama dan fasilitas di setiap selter [Demakijo (Karangnongko), Kebondalem Lor (Prambanan), Menden (Kebonarum)]. Di setiap selter kami minta dilengkapi kebutuhan lampu, air, dan kebersihannya," katanya.

Langkah Pemkab

Meski demikian, Pemkab Klaten juga tetap memperhatikan masyarakat di lereng Gunung Merapi. Sri Mulyani menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten bersama aparat keamanan, sukarelawan, dan elemen masyarakat lainnya menggelar simulasi menghadapi potensi erupsi Gunung Merapi.

"Melalui simulasi itu dapat diketahui tugas masing-masing," katanya.

Hari Ini Dalam Sejarah: 13 Juli 587, Yerusalem Direbut dari Yehuda

Sebelumnya, BPBD Klaten menggelar simulasi erupsi Gunung Merapi di Selter Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten, Sabtu (11/7/2020). Kegiatan simulasi tersebut difokuskan pada pola penanganan, informasi, koordinasi, dan komunikasi saat terjadi erupsi Gunung Merapi.

"Pola evakuasi manajemen barak sangat penting. Bagaimana cara masuk pengungsi dengan protokol Covid-19. Sepanjang simulasi juga ada evaluasi. Terutama terkait kesiapan sarana dan prasarana yang ada di selter, seperti air, listrik, dan MCK harus sudah ada sebelum segala sesuatunya terjadi," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Endang H.S., kepada Solopos.com, Sabtu (11/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya