SOLOPOS.COM - Sopir dan kru bus mengikuti pemeriksaan kesehatan di Terminal Ir. Soekarno Klaten, Kamis (13/4/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Para sopir dan kru bus menjalani pengecekan kesehatan di Terminal Ir. Soekarno Klaten, Kamis-Jumat (13-14/4/2023). Pada hari pertama, petugas mendapati puluhan sopir dan kru mengalami hipertensi serta diabetes melitus (DM).

Selain pengecekan kesehatan, petugas melakukan pemeriksaan kendaraan untuk memastikan bus layak jalan atau tidak. Bus yang diperiksan dan dinyatakan layak jalan kemudian dipasangi stiker.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sementara, pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, buta warna, tes ketajaman mata, gula darah, tes narkoba, serta tes amfetamin. Pemeriksaan itu melibatkan personel dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Dinas Perhubungan (Dishub), serta Polres Klaten.

Pada hari pertama pengecekan menyasar ke 98 orang. Petugas mendapati 46 orang mengalami hipertensi. Selain itu ada tujuh orang mengidap diabetes melitus. Hasil pemeriksaan narkoba dan amfetamin dinyatakan negatif.

Pelaksana tugas (Plt) Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Inayati Hasanah Evita Dewi, mengatakan layak atau tidaknya kru bus yang didapati mengidap hipertensi dan DM tergantung kondisi kesehatan mereka saat itu. Untuk mengecek kondisi tersebut, Dinkes menyiagakan dokter sebagai konselor kesehatan.

“Ketika dari kru ditemukan mengalami gangguan kesehatan, kami ada dokter sebagai konselor. Apabila memerlukan pengobatan kami sediakan pengobatan yang bersifat sementara. Jika ditemukan dari kru itu tidak layak dari segi kesehatan untuk bertugas, dokter memberikan rekomendasi kemudian diberikan ke Polisi dan Dishub untuk menyampaikan ke pengemudi apakah harus ada penggantian kru atau harus beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan,” kata Inayati.

Inayati mengimbau para pegemudi bus menjaga stamina mereka serta segera beristirahat dan tak memaksakan diri ketika mengantuk atau kelelahan dalam perjalanan. Selain itu, Dinkes menyarankan para kru bus rutin mengecek kondisi kesehatan mereka agar bisa dilakukan penanganan sejak dini ketika diketahui mengalami gangguan kesehatan.

“Jadi tidak hanya menghadapi arus mudik saja. Para kru bus sering-sering cek kesehatan secara berkala agar bisa dilakukan kontrol,” kata Inayati.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pemeriksaan kesehatan itu menjadi rangkaian kesiapan Pemkab menyambut arus Mudik Lebaran. Pemeriksaan itu dimaksudkan guna memastikan para sopir, kru bus, serta kondisi bus yang mereka kemudian layak dan aman untuk membawa pemudik berlebaran di kampung halaman.

Mulyani mengatakan sasaran pemeriksaan selama dua hari yakni 150 orang. Pada hari pertama pemeriksaan, kondisi kesehatan sopir dan kru bus relatif bagus.

“Tadi ada pengecekan kesehatan untuk para sopir dan kru bus. Dari pengecekan ada yang tensinya tinggi. Namun, semuanya bebas narkoba. Semoga semua kru sehat,” kata Mulyani.

Salah satu sopir bus, Kukuh, 49, mengatakan sudah terbiasa mengikuti pemeriksaan kesehatan di terminal apalagi menjelang arus mudik Lebaran.

“Hasil pemeriksaan baik semua. Sudah dicek semuanya dari kesehatan dan kelayakan kendaraan semua baik,” kata sopir bus PO Mulyo Indah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya