SOLOPOS.COM - Video Gibran di channel Youtube Fiva.tv. (Istimewa/Youtube)

Solopos.com, SOLO -- Beredar video dengan narasi Gibran Rakabuming Raka ditolak oleh PDIP Solo untuk maju di ajang Pemilihan Wali Kota Solo. Gibran bahkan dikatakan tengah dimakzulkan oleh pengurus PDIP Solo.

Akun Youtube Fiva TV mengunggah sejumlah video yang mengusung tema soal majunya anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, di Pilkada Solo. Salah satu video disebut-sebut merupakan bukti Gibran ditolak oleh pengurus PDIP Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Video berjudul "VIRAL HARI INI ~ INFO SEPUTAR PDIP SOLO MAK.ZULK.AN GIBRAN | BERITA TERKINI" memuat narasi seolah-olah majunya Gibran untuk Pilkada Solo telah digugurkan. Bahkan disebutkan keanggotaan Gibran dicabut oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo.

Video itu diunggah pada 25 Juli 2020, satu pekan setelah pengumuman Rekomendasi DPP PDIP. Seperti diketahui, dalam rekomendasi itu, DPP PDIP mengusulkan pasangan Gibran dan Teguh Prakosa untuk maju di Pilkada Solo 2020. Teguh sebelumnya berpasangan dengan Achmad Purnomo untuk maju dalam kontestasi Pilkada Solo 2020.

Video itu setidaknya memuat tiga rekaman diantaranya, pernyataan seorang yang diklaim sebagai pengurus DPC PDIP Solo, rekaman orasi Gibran, dan ceramah seorang pemuda agama.

“PDIP Kota Solo tidak butuh Gibran. Gibran lah yang butuh PDIP Kota Solo untuk menjadi wali Kota Solo,” kata pengurus DPC PDIP Solo di video tersebut.

Dalam pernyataan itu, Gibran juga ditantang untuk membuktikan tingkat elektabilitasnya dengan maju Pilkada Solo melalui partai politik (parpol) selain PDIP. Dengan begitu akan bisa dilihat siapa yang sesungguhnya mempunyai tingkat elektabilitas paling tinggi di antara Puguh dengan Gibran.

“Kalau memang elektabilitas Gibran tinggi kenapa tidak mencoba maju lewat parpol selain PDIP. Nanti kita lihat seperti apa. Apa sesuai dengan hasil survei atau malah sebaliknya,” imbuh dia.

Pria yang diketahui bernama Kusumo tersebut juga menyebut Achmad Purnomo lebih pantas maju. Menurutnya, Purnomo bisa menyatukan kelompok nasionalis dan kelompok religius.

Cek Fakta: 71 Pasien Covid-19 Klaster Hajatan Boyolali Dilarikan ke Moewardi Hoaks

Ceramah Ustaz

Sedangkan rekaman selanjutnya di video tersebut, ceramah seorang ustaz, tak berkaitan sama sekali dengan tema Gibran Maju Pilkada. Sang Ustaz hanya mengulas soal kriteria pemimpin dan pentingnya pengetahuan agama untuk menjadi salah satu syarat menjadi pemimpin.

Ustaz tersebut juga menyindir pemimpin yang tak bisa melafalkan Alquran meski beragama Islam. Disampaikan pula pemuka agama tak seharusnya bersatu dengan penguasa.

Pada menit 7:38 di video berdurasi 14 menit 40 detik tersebut ada semacam narasi yang merangkum sejumlah berita di media. Narasi tersebut memuat pengusungan Gibran oleh DPP PDIP, pernyataan Purnomo soal tawaran timbal balik oleh Jokowi, dan pernyataan Natalius Pigai.

“Jokowi seolah menggunakan kekuasaannya untuk menekan aspirasi partai dari bawah,” kata pria dalam video tersebut menirukan pernyataan Pigai.

Ada pula narasi, ironisnya Purnomo yang merupakan politikus senior diminta mengalah dengan Gibran yang dianggap baru saja di dunia politik.

Video menyertakan hashtag #beritaterkini #beritaterbaruhariini #newshariini #fivatv #beritarakyat #tribunnews.

Cek Fakta: Termometer Tembak Sebabkan Kerusakan Otak? Cek Faktanya

Cek Fakta

Dari hasil penelusuran tim Cek Fakta Solopos.com, video tersebut tak memuat pernyataan secara tegas yang mengatakan Gibran dimakzulkan dari PDIP Solo. Begitu pula dengan pernyataan Gibran dikeluarkan dari partai.

Gibran Rakabuming Raka masih tercatat sebagai anggota di PDIP bahkan direkomendasikan oleh DPP PDIP untuk maju sebagai Calon Wali Kota Solo.

Temuan tim Cek Fakta Solopos.com, rekaman pertama dalam video tersebut adalah rekaman lawas. Pria dalam video tersebut adalah BRM Kusumo Putro,

Deklarator Relawan Gerakan Rakyat untuk Daerah Kota Surakarta (Garuda). Pernyataan disampaikan saat jumpa awak media di Rumah Makan KQ5 Solo, Selasa (30/6/2020) sore.

Pernyataan Kusumo Putro dimuat Solopos.com, 30 Juni 2020, dalam berita berjudul Relawan Garuda Sebut PDIP Tidak Butuh Gibran Di Pilkada Solo, Tapi... terbit pada tanggal yang sama pukul 19.13 WIB.

Berita Solopos.com soal relawan pendukung Purnomo-Teguh menolak Gibran maju Pilkada Solo.
Berita Solopos.com soal relawan pendukung Purnomo-Teguh menolak Gibran maju Pilkada Solo.

Relawan Garuda merupakan pendukung Achmad Purnomo-Teguh Prakosa (Puguh), rival Gibran dalam memperebutkan rekomendasi PDIP di Pilkada Solo 2020. Relawan ini tidak berkaitan langsung dengan kepengurusan DPC PDIP Solo dan pernyataan tersebut tidak mewakili DPC PDIP Solo.

Cek Fakta: Triliunan Manusia Panjat Dinding Gedung DPR dan Monas?



Diupload Channel Lain

Temuan lain adalah rekaman BRM Kusumo Putro tersebut dikompresi dalam resolusi rendah 360p dan diberi watermark atau tanda air “Courtesy Fiva.tv.” Setelah ditelusuri Solopos, video tersebut adalah unggahan kanal Youtube Info Seputar Soloraya 30 Juni 2020.

Info Seputar Soloraya menulis judul PILKADA SOLO MEMANAS !! ORANG INI SEBUT PDIP SOLO TIDAK BUTUH GIBRAN ?!! di video tersebut. Video berdurasi 2 menit 16 detik diunggah dengan resolusi paling tinggi 720p.

Video asli BRM Kusumo Putro, relawan pendukung Purnomo-Teguh menolak Gibran maju Pilkada Solo.
Video asli BRM Kusumo Putro, relawan pendukung Purnomo-Teguh menolak Gibran maju Pilkada Solo.

Video unggahan Fiva.tv adalah hasil rekayasa dengan melakukan cropping atau memotong gambar asli agar sumber video tak terlihat. Cropping tersebut juga menghilangkan identitas BRM Kusumo Putro yang dimuat dalam video asli.

Soal pernyataan Natalius Pigai yang disampaikan dalam narasi video tersebut adalah kutipan dari akun Twitter @NataliusPigai2 pada tanggal 20 Juli 2020. Pernyataan ini ditambah pernyataan Pigai di sejumlah situs online seperti fajar.co.id, pojoksatu.id, radartegal.com, dan fin.co.id.

Video tidak menyebutkan sumber media atau kapan pernyataan Natalis Pigai itu disampaikan. Sedangkan sejumlah media online yang memuat pernyataan tersebut mengaku mendapat langsung dari Pigai lewat pesan yang disampaikan ke pihak redaksi.

Pernyataan Natalius Pigai yang dikutip tidak sama persis dengan apa yang dimuat dalam sejumlah media online tersebut. Meski begitu, secara garis besar ada kesamaan muatan terutama soal kekecewaaan Natalius Pigai atas majunya Gibran di Pilkada Solo.

Soal penempatan hashtag media online, Tribunnews dalam keterangan video adalah hanya untuk memancing pencari konten. Tribunnews tidak pernah menerbitkan pernyataan soal PDIP Solo memakzulkan Gibran. Hal ini diketahui dari penelusuran Solopos di laman Tribunnews, TribunSolo, dan seluruh portal di bawah naungan PT Tribun Digital Online.

Heboh Kentut Member Twice Dijual Rp300.000? Cek Faktanya

Kesimpulan Cek Fakta

Video “PDIP Solo makzulkan Gibran” adalah hoaks. Video memuat rekayasa atau manipulasi konten dengan menghilangkan maksud dan sumber asli dari rekaman-rekaman tersebut.

Muatan video mengandung disinformasi dengan keterkaitan yang salah lantaran rekaman asli tidak mendukung konten yang disampaikan. Selain itu, konten asli dipadankan atau dikait-kaitkan dengan konteks informasi yang salah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya