SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Musim tanam padi akan dimulai pada November mendatang. Guna mencegah terulangnya serangan wereng batang cokelat (wbc) pada musim tanam sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sleman mengimbau agar petani menghindari penanaman varietas padi lokal.

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (PUPT) Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Sleman, Budi Santoso mengatakan, varietas padi lokal jadi penyebab peningkatan populasi WBC. “Varietas padi lokal seperti ketan, sedani, dan lainnya tidak kami rekomendasi karena musim tanam kemarin jadi pemicu peningkatan populasi wereng,” katanya, Jumat (21/10).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua jenis varietas yang direkomendasi adalah padi Ciherang dan Inpari. Menurut Budi, jenis ini tahan terhadap serangan wereng hasil padinya pun cukup tinggi sekitar delapan ton per hektare. Rata-rata usia padi mulai pembibitan hingga bisa panen sekitar 105 hari.

Seperti diketahui serangan wereng di Sleman pada musim tanam lalu menyerang di 12 kecamatan. Lahan yang diserang mencapai 547 hektare (per Mei 2011). Akibatnya banyak petani yang gagal panen, harga beras pun ikut melonjak karena produksi padi menurun.

Serangan populasi tinggi WBC ditandai dengan perubahan warna daun menjadi oranye sebelum cokelat dan mati. Wereng ini juga bisa menularkan penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa.

Kerdil rumput yakni virus yang menyerang padi dimana rumpun padi yang biasanya hanya 20-25 tunas bisa tumbuh dua kali lipat. Namun padi tidak berbuah. Sedangkan virus kerdil hampa yakni, virus yang membuat buah padi tidak berisi.

Sebagai petugas di lapangan, Budi selalu mengingatkan kepada petani untuk memakai pupuk organik. Tujuannya adalah untuk menggemburkan tanah yang sebelumnya ditanami palawija. Keuntungan lain, pupuk organik menghasilkan kualitas produksi padi lebih baik daripada memakai pupuk kimia.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya