SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengusulkan penilaian dalam bentuk “key performance indicator” (KPI) bagi kepala sekolah tingkat SMA/SMK untuk mencegah terjadinya tawuran pelajar yang hingga kini masih saja terjadi.

“Penilaian dalam bentuk KPI ini akan segera diusulkan melalui Dewan Pendidikan Kota Jogja yang baru saja dikukuhkan,” kata Walikota Jogja Haryadi Suyuti, Jumat (19/9/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, salah satu indikator penilaian yang bisa digunakan adalah ada atau tidaknya siswa sekolah yang terlibat tawuran.

Jika ada siswa yang terlibat tawuran, maka nilai KPI dari sekolah tersebut otomatis berkurang atau menjadi lebih buruk dibanding sekolah lain yang bebas dari tawuran.

“Upaya ini diharapkan dapat mencegah timbulnya tawuran,” kata Haryadi yang meyakini bahwa kepala sekolah pasti mengetahui apabila ada siswanya yang terlibat dalam perkelahian pelajar.

Haryadi menambahkan, kepala sekolah tidak berusaha sendirian dalam menekan tawuran pelajar karena di wilayah juga terdapat perangkat pemerintah seperti camat dan juga keamanan dari kepolisian sektor dan koramil.

“Ketiga pihak tersebut tentunya bisa dilibatkan dalam upaya menjaga dan melindungi sekolah,” katanya.

Ia berharap, penilaian KPI untuk kepala sekolah tersebut dapat ditetapkan tahun ini melalui Peraturan Walikota Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya