SOLOPOS.COM - Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, tengah menanam pohon di Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (31/12/2022). Penanaman pohon guna menanggulangi hama kera liar yang kerap menjarah tanaman pertanian warga. (Istimewa/Muhajir)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 1.000 bibit pohon buah ditanam di kawasan hutan petak 71-3 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan, Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (31/12/2022). Penanaman buah ini merupakan inisiasi sekaligus donatur dari Kebun Bibit Girya Amanah dan Crowdplanting LindungiHutan.com.

Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, mengatakan petani di Kecamatan Jatipurno dan kawasan lereng Lawu Selatan pada umumnya kerap menghadapi masalah hama kera. Kera-kera itu menjarah dan merusak tanaman di ladang dan kebun para petani. Bahkan tidak jarang masuk ke area pemukiman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Permasalahan itu sudah terjadi selama bertahun-tahun dan sangat merugikan masyarakat. Banyak petani yang enggan meladang menanam tanaman pangan atau hortikultura.

Kondisi itu terjadi lantaran bahan pangan untuk kera di hutan terbatas. Penanaman bibit pohon buah ini diharapkan mampu memberikan bahan pangan bagi para kera di hutan.

Ekspedisi Mudik 2024

Dengan begitu, kera-kera tersebut tidak lagi turun ke ladang dan kebun menjarah tanaman petani. Penanaman bibit pohon buah dilakukan guna menanggulangi hama kera yang kerap menjarah tanaman para petani.

“Kalau nanti sudah ada buahnya. Diharapkan itu kera cukup makan di sana, tidak sampai masuk ke lahan pertanian warga. Penanaman pohon ini memang diniatkan untuk menyediakan makanan kera,” kata Mawan kepada Solopos.com melalui sambungan telepon WhatsApp (WA), Minggu (1/1/2023).

Masalah hama kera di Jatipurno sudah terjadi puluhan tahun. Pemerintah Jatipurno beberapa tahun lalu telah berupaya menanggulangi masalah itu dengan mendatangkan orang Suku Badui.

Orang Badui dinilai mahir menangkap kera. Mereka diminta untuk menangkap kera-kera itu dan memindahkan ke tempat lain. 

“Kemarin kami sudah matur kepada Pak Bupati soal itu, memanggil orang Badui. Tapi sebenarnya itu kan bukan solusi permanen ya. Memang paling efektif sebenarnya dengan menyediakan bahan makanan di hutan yang menjadi habisi kera itu,” ujar dia.

Dia menambahkan, sebelum kegiatan penanaman bibit pohon buah, ada kegiatan jalan sehat yang diikuti warga Desa Kembang dan sekitarnya. Peserta jalan sehat turut antusias mengikuti penanaman 1.000 pohon buah tersebut.

Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Plalar, Muhajir, menyampaikan ada beberapa jenis bibit pohon buah yang ditanam di kawasan hutan Perhutani seperti sawo, belimbing, matoa, dan jambu kristal.

Menurut Muhajir, kera masih sering merusak ladang para petani. Para petani akhirnya memilih meninggalkan dan membiarkan lahan tersebut hingga menjadi lahan mati. 

“Kami sangat berharap dengan penanaman ini bisa mencegah kera-kera liar itu masuk ke lahan pertanian dan pemukiman warga,” kata Muhajir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya