SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Kasus penusukan yang terjadi di wilayah Jogja dan Sleman menyisakan ketakutan dan kepanikan oleh sebagian warga. Tidak jarang, kejadian ini memicu saling curiga antar warga terlebih saat mengatahui ciri-ciri pelaku. Untuk mengantisipasi adanya saling tuduh antar kelompok, Desa Caturtunggal pun mengumpulkan para dukuh di wilayahnya.

Sekretaris Desa Caturtunggal, Aminudin Azis menuturkan, pengumpulan kepala dukuh ini untuk mendengarkan Berkas Acara Pemeriksaan dari polsek Depok Barat dan mengantisipasi adanya keributan. Dari laporan Polsek Depok Barat, polisi memang telah mengantongi ciri-ciri spesifik pelaku dan mulai melakukan pengejaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Takutnya, berdasar ciri-ciri itu para warga kami saling tuduh. Untuk itu, kami kumpulkan para kepala dukuh untuk kami beri himbauan agar jangan saling menuduh,” ujar Azis pada Harian Jogja, Kamis (8/9) lalu.

Azis menjelaskan, dari keterangan para saksi, pelaku merujuk pada satu kelompok tertentu. Maka dia beranggapan perlu untuk mengumpulkan para kepala dukuh agar mensosialisasikan para warga untuk tidak berprasangka buruk.

Selain mengimbau warganya, Azis juga meminta berbagai elemen masyarakat, untuk menghidupkan kembali keamanan lingkungan. ia juga meminta adanya shift ronda pada waktu-waktu sepi.

“Kami berharap ada shift jaga yang berkelanjutan dari malam hingga pagi. Jadi biar tak ada celah untuk pelaku berkeliaran lagi,” kata Azis. (Harian Jogja/Joko Nugroho)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya