SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggosok gigi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Siapapun tentu tak ingin sakit gigi, apalagi sampai menderita periodontitis yang menyebabkan gigi lepas sendiri. Nah, agar terhindar dari penyakit periodontitis alias infeksi gusi ini, Anda harus rajin menyikat gigi minimal dua kali sehari.

Selama ini orang dianjurkan menggosok gigi setiap malam sebelum tidur dan pagi setelah makan. Pastikan sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi telah bersih. Sebab, sisa makanan itu berpotensi menyebabkan plak yang memicu berbagai masalah kesehatan gigi.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Memang selama ini ajaran yang kita dapatkan ya itu, menggosok gigi sebelum tidur dan pagi hari saat bangun tidur. Padahal tujuan menggosok gigi adalah menghilangkan sisa makanan. Jadi kalau gosok giginya sebelum makan, sisa makanan akan menumpuk dan akhirnya bisa membentuk plak berlanjut menjadi karang gigi,” jelas drg. Deddy Darmawan Singgih, Sp. Perio., saat ditemui Solopos.com di RS Kasih Ibu Solo, 11 September 2019.

Menggosok gigi yang disarankan adalah dua kali sehari. Namun, agar semakin bersih bisa dilakukan lebih dari itu. Misal setiap selesai makan menggosok gigi agar sisa makanan bisa hilang.

“Cara menggosok gigi yang benar adalah untuk sisi kanan dan kiri lakukan pada bagian atas ke bawah dari arah gusi ke gigi, kemudian bagian bawah ke atas dari gusi ke gigi jangan lupa juga sela-sela gigi bagian dalam. Jangan menggosok mendatar karena akan merusak gusi,” ujarnya.

Selain menggosok gigi sehari dua kali, menurut Deddy Darmawan diperlukan juga flossing gigi atau membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi (dental floss). Boleh juga menggunakan obat kumur pada malam hari sebelum tidur. “Jangan lupa rajin kontrol ke dokter gigi setiap enam bulan sekali,” sambung dia.

Apabila sudah melakukan pencegahan dengan baik, kemungkinan risiko sakit gigi bisa diminimalisasi. Namun, apabila terlanjur menderita periodontitis bagaimana pengobatannya?

Deddy Darmawan menegaskan, pengobatan infeksi gusi tergantung pada tingkat keparahannya. Apabila belum parah, dokter gigi akan membersihkan karang gigi, bisa juga kuretese untuk membersihkan jaringan gisi yang terinfeksi disertai root planing (menghaluskan permukaan akar) dan meresepkan antibiotik serta obat kumur.

Namun jika sudah parah, dokter melakukan splinting yaitu mengikat gigi yang goyang, atau bedah flap untuk membersihkan bakteri di antara gigi dan gusi. Setelah itu cangkok gusi untuk menutup akar gigi yang terbuka dilanjutkan cangkok tulang (bone grafting) untuk mengembalikan tulang yang rusak agar gigi kuat kembali.

“Dokter gigi spesialis perodonsia akan melihat kondisinya dan memastikan kondisi fisik pasien sebelum cangkok tulang [biaya sekitar Rp3 juta] atau cangkok gusi [biaya sekitar Rp2 juta],” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya