SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemeriksaan hewan ternak. (Antara)

Solopos.com, SRAGEN — Para peternak sapi di 20 kecamatan di Kabupaten Sragen diminta mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak mengingat Sragen berdekatan dengan Jawa Timur (Jatim) yang sudah ditemukan kasus penyakit menular tersebut.

Lalu lintas 90.000 ekor dipantau petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) secara intensif di pasar-pasar hewan, lewat mantri hewan, dan petugas inseminasi buatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disnakan Sragen Rina Wijaya kepada Solopos.com, Minggu (15/5/2022), mengungkapkan PMK itu merupakan penyakit menular pada hewan yang tidak zoonosis atau tidak menular ke manusia.

Rina menjelaskan penyakit foot and mouth desease (FMD) merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini rentan menyerang pada ternak sapi, kerbau, kambing, domba, dan ruminansia lainnya.

“Gejala penyakit ini diketahui berupa demam tinggi sampai 39-41 derajat Celsius; air liur berlebihan dan berbusa, ada luka lepuh di lidah dan mukosa rongga mulut, tidak mau makan; sulit berdiri [gemetar], napas cepat, pincang karena luka pada kaki yang diakhiri lepas kuku. Bila ditemukan indikasi penyakit seperti itu warga diminta segera melaporkan ke Disnakan,” ujar Rina.

Baca Juga: Penyakit Mulut & Kuku Merebak, Peternak Sapi Wonogiri Bagikan Tips ini

Sampai sekarang, Rina belum menerima laporan adanya kasus PMK di Sragen. Dia berharap penyakit itu tidak menjangkit di Sragen. Rina mengaku melakukan upaya pencegahan dengan berkoordinasi ke seluruh petugas di lapangan, baik yang ada di pasar hewan, mantri hewan, dan petugas inseminasi buatan.

Rina mencatat ada enam pasar hewan yang dipantau ketat, yakni di Pasar Hewan Nglangon Sragen, Pasar Hewan Sumberlawang, Pasar Hewan Sukodono, Pasar Hewan Tanon, dan dua pasar hewan di Sambirejo.

“Bila menemukan indikasi itu, dinas akan mengambil sampel untuk pengecekan di laboratorium. Yang jelas untuk pencegahan warga harus menjaga kebersihan kandang. Penyakit ini dibawa oleh hewan yang sudah terinfeksi PMK. Oleh karenanya kami mengatur lalu lintas ternak lokal. Kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk memantau lalu lintas ternak,” ujarnya.

Baca Juga: Penyakit Mulut & Kuku Merebak, Peternak Sapi Wonogiri Bagikan Tips ini

Dia menerangkan bila ada ternak yang terjangkit langsung diisolasi dan tidak boleh berinteraksi dengan ternak lainnya karena daya tularnya lebih cepat.

“Temuan yang ada memang di Jawa Timur. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah untuk memperketat pos pengawasan lalu lintas hewan yang ada di Sambungmacan. Selain itu juga memperketat pemantauan di pasar hewan,” katanya.

Seperti di Pasar Hewan Sragen itu pasaran Pahing sehingga setiap hewan yang hendak diturunkan diperiksa dulu. Kalau ditemukan indikasi, kata dia, maka hewan tidak boleh diturunkan ke pasar. Di setiap pasar hewan, Rina sudah menempatkan tenaga medis dan paramedis hewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya