SOLOPOS.COM - ilustrasi

Makanan berbahaya perlu dicegah dengan sejumlaah pendekatan

Harianjogja.com, JOGJA — Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY tahun ini menambah jumlah pasar aman, dari yang sebelumnya enam menjadi tujuh pasar. Penambahan jumlah pasar aman ditujukan untuk mengendalikan peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BBPOM DIY, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menyampaikan pasar yang dijadikan pasar aman tahun ini adalah pasar Piyungan, Bantul. Ia mengatakan sebelumnya sudah ada enam pasar aman, yaitu Pasar Niten (Bantul), Pasar Wates (Kulon Progo), Pasar Sambilegi (Sleman), Pasar Demangan (Kota Jogja), Pasar Argosari (Gunung Kidul), dan Pasar Imogiri (Bantul).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan pasar aman dibentuk karena selama ini masih banyak ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya yang dijual di pasar-pasar tradisional di DIY. Bahan pangan yang berbahaya itu diantaranya adalah Rhodamin B, boraks, Formalin, dan Metanil Yellow.

“Pasar aman adalah program new inisiative yang hanya boleh diadakan selama lima tahun. Fungsinya adalah untuk memberdayakan pengelola (Lurah pasar), karena kami tidak bisa mengawasi semua pedagang dan yang tahu sebaran pedagang secara pasti adalah pengelola, yang mana pedagang baru dan lama,” jelas Gusti Ayu di Kantor BBPOM DIY, Senin (12/6/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya