SOLOPOS.COM - Kondisi gang yang ditutup untuk membatasi pergerakan warga dalam antisipasi penyebaran virus corona di RT 003 RW 012, Kelurahan Jebres, Solo, Minggu (29/3/2020) pagi. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO - Warga menutup sejumlah akses jalan di Kelurahan Jebres, Solo, Minggu (29/3/2020). Blokade jalan dilakukan warga Jebres sebagai respons pandemi corona yang meresahkan.

Pantauan Solopos.com, tiga jalan di RT 003 RW 012 Kelurahan Jebres ditutup menggunakan batang bambu serta spanduk. Salah satu spanduk putih bertulis Mohon Maaf Ojo Mlebu Sik….!!! #Covid-19 Urusane Nyawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah pengendara sepeda motor yang hendak melintasi gang kecele dan mencari alternatif jalan lain. Ketua RT 002 RW 012 Kelurahan Jebres, Agus Irwan, menjelaskan blokade jalan yang dilakukan kemarin pagi secara gotong royong sesuai hasil rapat yang dilakukan RW 012, jumat malam.

Kurangi Konsumsi, 4 Jenis Makanan dan Minuman Ini Disebut Bisa Lemahkan Sistem Imun Tubuh

Penutupan jalan untuk memudahkan pemantauan warga supaya terhindar dari penyebaran virus corona dan keamanan kampung. “Semua jalan enggak ditutup total. Hanya akses yang dialihkan supaya bisa dikontrol. Untuk antisipasi penyebaran virus corona dan antisipasi kejahatan di indekos yang ditinggal oleh penghuninya,” kata dia kepada Solopos.com saat ditemui di rumahnya.

Menurut Agus, banyak beredar kabar bohong di kampung dari kalangan mahasiswa mengenai virus corona sehingga membuat resah warga. Ia memastikan RW 012 tidak ada yang positif corona, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantuan (ODP) hingga Minggu siang.

“Kami berharap mahasiswa yang mudik jangan sampai ke sini sampai KLB [Kejadian Luar Biasa] selesai. Separuh penduduk RW 012 merupakan mahasiswa. Kami memiliki 380 keluarga,” katanya.

Cerita Pasien Pertama Corona di Wuhan

Dia mengatakan, selain memblokade jalan untuk antisipasi penyebaran corona, warga juga melakukan penyemprotan disinfektan mandiri setiap dua hari sekali. Jam buka warung makan dibatasi, wajib menyediakan alat pencuci tangan, dan setiap warga yang datang wajib lapor kepada RT dan melakukan karantina mandiri.

Rusunawa Jurug

Penutupan akses jalan juga dilukan oleh warga Rusunawa Jurug. Warga memasang kayu dan ditulisi Rusun Ini Ditutup untuk Orang Luar, Tamu Wajib Lapor.

Ketua Paguyuban Rusunawa Jurug, Ibnu, 60 menjelaskan tulisan yang dipasang merupakan bentuk antisipasi penyebaran virus corona. Tamu yang datang wajib lapor satuan keamanan, cek suhu tubuh, dan cuci tangan dengan air mengalir.

Ini Daftar 6 RS Swasta Rujukan Corona di Karanganyar

“Kami memasang tulisan pagi ini. Tamu gak harus saklek dengan aturan di tulisan. Masih boleh masuk tapi akses harus diperketat. Kami akan perbaiki pintu gerbang supaya selalu dalam keadaan tertutup,” katanya.

Dia mengatakan, rusunawa terdiri dari tiga blok yang dihuni sebanyak 174 jiwa. Warga melakukan penyemprotan disinfektan dua kali di seluruh area rusunawa selama KLB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya