SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN -- Sejumlah spanduk bertuliskan "Sidoharjo Bermasker" terpasang di sejumlah tempat umum di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Selain di pos kamling, spanduk tersebut juga terpasang di sejumlah sudut jalan desa. Spanduk itu dipasang oleh Satgas Jogo Tonggo yang dibentuk Pemerintah Desa Tenggak dalam rangka menanggulangi penularan virus corona di desa setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejauh ini sudah ada tujuh warga Desa Tenggak yang dinyatakan terkonfirmasi positif corona. Enam di antaranya sudah sembuh setelah menjalani isolasi dan perawatan medis di rumah sakit.

Kiprah Sukarelawan Memutus Penularan Corona

Dalam hal ini, Satgas Jogo Tonggo bertugas melayani kebutuhan warga yang menjalani isolasi karena terkonfirmasi positif corona. Apapun kebutuhan dia selama menjalani isolasi, disediakan oleh Satgas Jogo Tonggo. Termasuk pemberian sembako kepada keluarga yang ditinggalkan di rumah.

"Satgas Jogo Tonggo juga mengawasi setiap kegiatan warga terkait penerapan protokol kesehatan. Terutama dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti takziah di rumah duka," papar Kepala Desa Tenggak, Setyanto, kepada Solopos.com, Rabu (2/12/2020).

Demi menanggulangi persebaran virus corona, warga diimbau cukup mendoakan supaya jenazah diterima di sisi-Nya.

Begini Kondisi Terkini Anies Baswedan Setelah Dinyatakan Positif Covid-19

Bila terpaksa harus ikut takziah karena merasa masih memiliki hubungan kekerabatan dengan jenazah, warga diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat utamanya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).

"Untuk acara tahlilan seusai kematian, kami menyarankan hanya diikuti oleh keluarga. Jangan mengundang banyak warga dan tetap patuhi protokol kesehatan," papar Setyanto.

Tak Izinkan Warga Gelar Hajatan

Di Desa Tenggak saat ini sudah ada tiga warga yang mengajukan izin mengadakan acara hajatan. Karena kasus Covid-19 di Sragen terus meningkat, Pemdes Tenggak tidak mengizinkan warga menggelar hajatan.

Selama terjadi pandemi, kata Setyanto, tidak ada warga Tenggak yang menggelar hajatan karena memang tidak diizinkan.

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km

Protokol kesehatan juga diberlakukan secara ketat di Balai Desa Tenggak. Balai desa yang menjadi tempat warga mengakses layanan pemerintahan desa diharapkan tidak menjadi media penularan virus corona.

"Setiap warga yang masuk balai desa harus mencuci tangan dan bermasker. Bila lupa tidak pakai masker, kami dari desa menyediakan," terang Setyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya