SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Wonogiri (Espos)–
Batu raksasa yang mengancam warga Desa Boto, Kecamatan Jatiroto, ditanggulangi denga pemecahan terus-menerus.

Pemkab Wonogiri melalui Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan 2009 senilai Rp 40 juta untuk pemecahan batu tersebut. Ditargetkan, akhir tahun ini, batu yang membahayakan keselamatan belasan keluarga itu bisa dihancurkan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Desa Boto, Parmono, dihubungi Espos, Kamis (19/11), mengungkapkan belakangan ini, sudah ada upaya memecah batu, khususnya satu batu yang posisinya paling membahayakan. Batu itu sedikit demi sedikit telah dikurangi ukurannya sehingga sekarang tinggal 50% dari ukuran semula.

“Di sana kan ada 5-6 buah batu besar. Tapi hanya satu yang paling mengancam dan membahayakan. Sedangkan yang lainnya tidak begitu berbahaya. Tapi meskipun demikian, masyarakat tetap diminta untuk waspada,” jelas Parmono.

Dia mengungkapkan ada 12 keluarga yang paling terancam keberadaan batu-batu itu. Sedangkan 30-50 keluarga lainnya yang juga terancam, posisi rumahnya agak jauh ke bawah sehingga tidak terlalu rawan.

Camat Jatiroto, Ristanti, saat dihubungi, kemarin, mengungkapkan sudah ada upaya untuk mengurangi ukuran batu yang paling membahayakan karena berada di kemiringan 45 derajat di atas permukiman warga. Upaya itu dengan memecah secara manual.

Terpisah, Kepala Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arso Utoro, saat dihubungi, kemarin, membenarkan ada anggaran senilai Rp 40 juta untuk pemecahan batu di Boto itu.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya