SOLOPOS.COM - Ribuan vetiver diangkut ke truk untuk ditanam ke kawasan lereng di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Kamis (10/11/2022). Vetiver tersebut ditanam guna mencegah longsor. (Istimewa/Teguh Setiyono)

Solopos.com, WONOGIRI — Guna mengantisipasi longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri menggalakkan penanaman bibit rumput vetiver di Kecamatan Karangtengah, Kamis (10/11/2022). Di samping menggalakkan penanaman vetiver, BPBD Wonogiri juga menanam buah-buahan guna mengantisipasi serangan kera ke permukiman warga.

Ribuan bibit yang dibagikan di Karangtengah, seperti 5.800 vetiver, 200 mangga, 600 alpukat, 750 jambu biji, 1.700 rambutan, dan 4.000 kopi. Ribuan bibit yang didistribusikan itu bersumber dari Badan Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Karanganyar. Ribuan bibit pohon itu dibagikan kepada pemerintah desa dan ditanam oleh relawan desa tangguh bencana (Destana) setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Teguh Setiyono, mengatakan pendistribusiannya dilakukan di pendapa Kecamatan Karangtengah. Selain Karangtengah, Kecamatan Manyaran dan Selogiri juga bakal mendapat bibit buah-buahan.

“Kami masih punya 1.300 bibit pohon rambutan, 1.000 bibit kopi, 200 bibit alpukat, dan 250 bibit jambu biji. Rencananya pekan ini akan kami bagikan ke Manyaran dulu, setelah itu Selogiri,” kata Teguh kepada Solopos.com, Minggu (13/11/2022).

Ia menjelaskan, penanaman bibit pohon bertujuan menguatkan lereng yang berpotensi longsor dan mengembalikan habitat monyet ke daerah asalnya. Penanaman dilakukan pertengahan November karena menjadi waktu yang tepat untuk menanam.

Baca Juga: Jumat Berkah! Polres Wonogiri Serahkan Bantuan Semen ke Musala di Karangtengah

Selain itu, penanaman bibit pohon perlu segera dilakukan karena makin banyaknya keluhan warga ke BPBD Wonogiri atas serangan kera alias monyet ke lahan pertanian mereka. Berdasar data BPBD Wonogiri, terdapat 234 dusun/lingkungan yang tersebar di 52 desa di 14 kecamatan yang telah melaporkan adanya serangan monyet.

“Fenomena ini sudah lama terjadi. Bahkan sampai di area perkotaan. Kami sering berkomunikasi, termasuk ke Korem dan Kodim, berharap ada perhatian dari TNI terkait masalah ini. Tapi kan tidak boleh ditembak mati. Maka, cara yang tepat adalah menanam pohon buah,” imbuhnya.

Keluhan atas serangan monyet di lahan milik warga juga dirasakan warga Desa Keloran, Kecamatan Selogiri. Sekretaris Desa (Sekdes) Keloran, Agus Setiawan, mengatakan hama monyet telah merugikan petani di desanya.

Baca Juga: Dampak Longsor di Pare Wonogiri, 2 Korban Terluka Mengungsi ke Rumah Tetangga

“Warga beberapa kali mengeluh soal serangan monyet. Terakhir kali keluhannya disampaikan saat sarasehan bersama Pak Bupati di Desa Keloran,” kata Agus, Jumat (11/11/2022).

Belum lama ini, Kepala Desa (Kades) Keloran, Sumaryanto, mengatakan telah berupaya mengatasi hama monyet dengan menanam pohon buah di area hutan di kawasan wisata Air Terjun Melati di Desa Keloran. Tujuannya mencegah kedatangan kawanan monyet yang merusak lahan pertanian warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya