SOLOPOS.COM - Barak pengungsian di Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten mulai diberi sekat, Sabtu (14/11/2020). Penyekatan itu ditujukan menghindari kerumunan antarpengungsi di tengah pandemi Covid-19. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, SOLO -- Ada yang berbeda dari barak pengungsian warga di lereng Merapi yang berada di Magelang, Boyolali, dan Klaten, Jawa Tengah. Barak pengungsian ini dipasangi sekat untuk mencegah penularan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, mengatakan, mengelola barak pengungsian dalam kondisi pandemi bukanlah hal mudah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Mengelola pengungsian di tengah pandemi itu dobel masalah. Karena tempat pengungsian itu pasti terjadi kerumunan karena untuk tempat berkumpul. Tapi di saat pandemi, maka physical distancing harus jalan," terang dia dalam focus discussion group Kolaborasi Bangkit dari Dampak Pandemi yang disiarkan Solopos TV, Jumat (13/11/2020).

Horor... Pria Surabaya Nyasar ke Sawah Gegara Lihat Penampakan Wanita Berambut Panjang

Yuli mengatakan saat ini barak pengungsian warga lereng Merapi di Jawa Tengah mulai dipasangi sekat dengan tripleks. Nantinya setiap kotak berukuran 2,5x2 meter bakal diisi dua orang yang merupakan satu keluarga.

"Pengelolaan pengungsian kali ini sangat berbeda dengan yang dulu. Kalau dulu lebih simpel. Kalau sekarang fasilitas harus lebih banyak. Karena prinsipnya tidak boleh berkumpul," sambung dia.

Yuli berharap warga di pengungsian menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, penerapan protokol kesehatan merupakan benteng pertama mencegah penularan wabah Covid-19.

"Yang bisa memutus rantai penularan itu adalah kita semua dengan perubahan perilaku. Sebenarnya caranya mudah, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Tetapi kenyataannya sulitnya bukan main untuk diterapkan," jelasnya.

Pasutri di Tirtomoyo Wonogiri Ditemukan Meninggal di Kamar Tidur

Mengingat pandemi yang belum berakhir dan menunjukkan tanda-tanda melandai, dia pun tak hentinya mengajak masyarakat menjadi garda terdepan menanggulangi wabah.

"Menangani pandemi adalah pekerjaan kita semua. Jadi kami tidak hentinya mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan 3M," tandasnya.

Sepi Job Gegara Pandemi, Biduan Yunthul Klaten Banting Setir Bakulan Online

Hal senada disampaikan Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Lilik Kurniawan. Dia mengingatkan para pengungsi dan siapa pun yang datang ke barak pengungsian di Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, diwajibkan menaati protokol pencegahan Covid-19.

"Semua [pengungsi] memang harus di-swab. Saya mendengar, sejumlah pengungsi di sini juga sudah di-swab. Tinggal menunggu hasilnya. Saat datang ke sini, siapa pun itu termasuk pejabat jangan langsung bertemu dengan pengungsi. Semua protokol kesehatan harus ditaati agar tak terjadi klaster Covid-19 di barak pengungsian," katanya saat mengunjungi pengungsian di Balerante, Sabtu (14/11/2020) kepada wartawan Solopos.com, Ponco Suseno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya