SOLOPOS.COM - Salah seorang guru SMPN 9 Salatiga Sukimin saat memimpin doa bersama dan ruqyah untuk keselamatan siswa dan guru SMPN 9 Salatiga, Selasa (15/11/2022). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA–Kejadian kesurupan massal yang menimpa siswa SMPN 9 Salatiga membuat geger sekolah.

Sebanyak 20 siswa mengalami kesurupan pada Senin (14/11/2022). Agar kejadian serupa tidak terulang, pihak sekolah menggelar doa bersama yang diikuti oleh guru dan warga sekitar SMPN 9 Salatiga.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

Waka Kesiswaan SMPN 9 Salatiga Sudarmono mengaku doa bersama ini dalam rangka untuk memohon keselamatan siswa dan para guru.

“Doa bersama dalam rangka untuk memohon keselamatan, keamanan, kemudian ketenangan, ketentraman anak-anak kami, berikut bapak ibu guru semuanya, agar mendapat kekuatan dan keselamatan dalam mengajar di SMPN 9,” ungkap Sudarmono, Selasa (15/11/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Diakuinya, kejadian kesurupan pernah terjadi sebelumnya, namun sudah sangat lama. Tidak sebanyak yang terjadi pada hari Senin lalu.

Baca Juga: Belasan Siswa SMPN 9 Salatiga Kesurupan, Teriak Histeris Tiba-Tiba

“Pernah terjadi sebelumnya sudah beberapa tahun yang lalu. Tapi tidak sebanyak ini, kemarin kurang lebih 20 yang menjadi korban,” jelas dia.

Sudarmono menyebut agar siswa mendapatkan ketenangan dan kondusif pasca kesurupan massal, pihak sekolah memberikan penugasan untuk belajar di rumah.

“Rencana hanya hari ini [belajar dari rumah]. Besok anak sudah kembali untuk berangkat belajar secara normal,” papar dia.

Ia membeberkan agar kejadian tidak berulang, pihak sekolah akan melakukan sosialisasi kepada siswa. Diantaranya anak agar senantiasa berucap dengan sopan dan santun.

Baca Juga: Kesurupan, Ini Permintaan Siswa SMPN 9 Salatiga yang Diduga Kerasukan

“Kita upayakan agar anak nanti terkondisi seperti itu. Jadi sikap dan tutur kata harus dijaga. Nanti kita galakkan melalui bapak ibu guru,” papar dia.

Selain itu, juga akan memaksimalkan untuk menjaga lingkungan. Secara lahir dan batin.

Disisi lain juga akan semakin meningkatkan kegiatan keagamaan.

Pantauan Solopos.com di lokasi, doa bersama dibagi menjadi dua sesi. Pertama pagi hari guru-guru yang beragama Kristen menggelar doa bersama. Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB dilanjutkan guru-guru yang beragama Islam.

Dipimpin oleh salah seorang guru SMPN 9 Salatiga, Sukimin, doa bersama dan ruqyah berjalan dengan khidmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya