Solopos.com, WONOGIRI - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Wonogiri melakukan patroli saat pandemi Covid-19 ini. Salah satu fokus mereka adalah patroli di kawasan perbelanjaan seperti Toserba, swalayan, maupun minimarket.
Patroli Satpol PP di pusat perbelanjaan Wonogiri itu adalah untuk mencegah kerumunan. Pasalnya, saat ini banyak warga yang berbondong-bondong menuju toko untuk membeli kebutuhan pada Idulfitri nanti. Akibatnya, aturan physical distancing kerap dilanggar.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kapala Satpol PP Wonogiri, Waluyo, mengatakan jelang Idulfitri kawasan perbelanjaan biasanya dipadati pembeli. Hal itu yang membuat kawasan tersebut manjadi salah satu fokus operasi Satpol PP.
Waluyo menuturkan salah satu upaya penting dalam mengatasi kepadatan pengunjung kawasan perbelanjaan dengan cara menjalin komunikasi dengan pengelola atau pemilik aset. Menurut dia, pengelola mempunyai kekuasaan atau wewenang untuk mengatur secara penuh mengenai tempat usahanya.
“Kami sudah berkomunikasi dengan para pemilik toko perbelanjaan. Kami tetap berpatroli tetapi diharapkan mereka juga ada tindakan untuk menerapkan beberapa ketentuan. Intinya penekanan lebih ditunjukkan kepada pemilik toko perbelanjaan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin.
Pemerintah Tak Akan Umumkan Jumlah Akumulasi ODP dan PDP Covid-19 Tiap Hari
Setiap toko perbelanjaan, menurut dia, harus menerapkan disiplin kesehatan. Hal itu bisa diperkuat dengan pengecekan suhu tubuh, pemakaian masker dan penggunaan hand sanitizer di pintu masuk. Tugas satpam bisa dimaksimalkan.
Sistem Buka Tutup
Waluyo juga menekankan agar pemilik Toserba melakukan sistem buka-tutup. Jika terjadi kepadatan pengunjung di dalam Toserba, sebaiknya ditutup terlebih dahulu, pengunjung yang akan masuk bisa mengantri di luar. Ketika pengunjung di dalam mulai lengang, bisa dibuka lagi.
Tidak Jualan, Pedagang di Pasar Sragen Tetap Wajib Bayar Retribusi
Satpol PP Wonogiri, lanjut dia, memanfaatkan media sosial untuk memantau perkembangan aktivitas masyarakat. Ia mengaku sering kali mendapat laporan dari media sosial terkait kepadatan pengunjung di toserba, terjadi kerumunan di suatu tempat dan aktivitas masyarakat lainnya.
“Kami mencoba untuk selalu memberi imbaun kepada masyarakat agar penerapan protkol kesehatan di setiap tempat bisa terpenuhi,” kata Waluyo.