SOLOPOS.COM - Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, meluncurkan Gerak Warog yang merupakan gerakan reboisasi di wilayah Ponorogo, Sabtu (18/1/2020). (Istimewa-Pemkab Ponorogo)

Solopos.com, PONOROGO -- Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, meluncurkan Gerakan Reboisasi Alam Kehutanan dan Wilayah Air Rakyat Obah Gumregah (Gerak Warog) di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Sabtu (18/1/2020). Gerakan reboisasi ini bertujuan untuk melestarikan alam dan supaya tidak ada lagi daerah yang mengalami kekeringan.

Seperti diketahui, ada belasan desa di Kabupaten Ponorogo yang kekeringan saat musim kemarau datang. Kekeringan ini disebabkan salah satunya karena kawasan alam yang gundul akibat maraknya penebangan pohon.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ipong mengaku turut prihatin terhadap kondisi alam di Ponorogo. Saat ini lahan kering dan sumber air masyarakat semakin sedikit. Kondisi ini karena masyarakat tidak peduli terhadap kelestarian alam. Kalau kondisi ini terus dibiarkan tidak menutup kemungkinan lima tahun lagi Ponorogo semakin kekurangan air.

Untuk itu, Pemkab Ponorogo membuat suatu gerakan yang tidak hanya menanam, tetapi juga pemeliharaan. Sehingga kelestarian alam dan terjaganya sumber mata air bisa terjaga.

“Gerak Warog ini bukan gerakan penanaman saja, tetapi juga sampai pada pemeliharaan sehingga kelestarian alam bisa terjaga,” jelas Bupati dalam siaran pers Pemkab Ponorogo yang dikutip Solopos.com, Senin (20/1/2020).

Ipong berharap gerakan ini bisa berlanjut dari tahun ke tahun sehingga nantinya Kabupaten Ponorogo tidak akan mengalami kekeringan. selain itu, Ponorogo nantinya bisa menjadi lumbung air.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada individu dan komunitas pecinta kelestarian alam yang telah menjaga kelestarian alam di Bumi Reyog,” kata Ipong.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, Sapto Djatmiko, mengatakan ada berbagai komunitas dan individu yang secara masif melakukan reboisasi.

“Gerak Warog ini akan dimulai hari ini dan akan terus berlangsung dari tahun ke tahun untuk mengadakan reboisasi di sejumlah titik mata air di Ponorogo,” kata dia.

Sapto menuturkan gerakan ini akan menyasar minimal 75 lokasi mata air di Bumi Reyog. Untuk tahun ini, Gerak Warog melakukan pembibitan sebanyak 40.000 bibit. Ini belum bibit sumbangan dari individu, komunitas, desa. Target keberhasilan reboisasi ini minimal 75% dari jumlah bibit yang ditanam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya