SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Etik Suryani (kiri), menyerahkan sejumlah bibit cabai dalam rangka gerakan pencanangan penanaman cabai untuk mencegah inflasi daerah,di Dukuh Ngasem, Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto , Sabtu (26/11/2022. (Solopos.com/ Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan mencanangkan program gerakan penanaman cabai sebagai upaya pencegahan inflasi daerah.

Program tersebut menggunakan Dana Transfer Umum (DTU) sebesar 2% dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2022.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, program penanaman cabai kali pertama digelar di area persawahan Dukuh Ngasem, Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto.

Acara dihadiri jajaran Forkopimda beserta Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, dan perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Solo.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bimala, yang hadir dalam acara mengatakan inflasi di Solo telah mencapai 7,35 persen. Angka tersebut telah melebihi batas nasional sebanyak 5,7 persen, dan 5,4 persen di Jawa Tengah.

Baca juga: Gratis! Konser Melly Goeslaw & Wayang Metaverse di HUT The Park Mall Solo Baru

“Kami telah melihat data BPS berdasarkan biaya hidup tahun 2012 sampai 2019, grafik menunjukkan garis Sukoharjo [biaya hidup] mepet dengan Solo,” kata Bimala dalam pidatonya, Sabtu (26/11/2022).

Namun ia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo karena menjadi salah satu dari 21 pemerintah daerah yang telah melaksanakan enam upaya pengendalian inflasi.

Pencanangan enam program unggulan pengendalian angka inflasi tersebut merupakan usulan dari Kementrian dalam Negeri (Kemendagri) Indonesia bersama Bank Indonesia.

Perlu diketahui, enam program unggulan tersebut yakni gerakan menanam komoditi cepat panen cabai dan bawang, program menjaga pasokan pangan strategis dan operasi pasar, pasar tani serta toko tani.

Baca juga: Harga Komoditas Pangan Jateng Hari Ini: Minyak, Telur, dan Cabai Kompak Naik

Selanjutnya, program lain adalah upaya menjaga stok bahan di pasar, upaya perbaikan mekanisme distribusi dan program industri pengolahan pangan serta konsumsi produk olahan.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan agenda stabilistas harga pangan telah dimasukkan oleh Pemerintah Daerah Sukoharjo dalam agenda pembangunan nasional tahun 2022/2024.

“Komoditas pangan naik karena imbas kenaikan BBM [bahan bakar minyak], kenaikan harga pangan akan menyebabkan kenaikan inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat,” kata Etik dalam pidatonya di lokasi penanaman cabai, Sabtu (26/11/20220).

Etik berharap, kegiatan tersebut dapat meningkatkan lahan pekarangan, lahan tidur, serta lahan kurang produktif dalam rangka memenuhi pangan dan gizi keluarga. Selain itu dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Baca juga: Harga Komoditas Pangan Jateng Hari Ini: Telur, Daging Ayam & Sapi Melonjak Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya