SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (istimewa/Kementan)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta Perum Bulog untuk menyerap gabah petani secara maksimal, ditengah masa panen raya periode Maret – April 2021.

“Saya mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator Perekonomian untuk bekerja sama dengan Perum Bulog. Hari ini saya sudah bersurat pada Kepala Bulog untuk maksimalkan penyerapan gabah, di lokasi panen untuk menjaga harga” jelas Syahrul, pada keterangan pers, Jumat (19/3).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2015 Tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, Perum Bulog mendapatkan penugasan khusus untuk melakukan pengadaan gabah atau beras untuk stok cadangan beras pemerintah. Pengadaan gabah atau beras tersebut mengacu pada ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Ketetapan HPP diberlakukan untuk menjaga harga gabah atau beras di tingkat petani tidak anjlok.

Baca jugaTim GSGP Kementan ke Jogja, Siap Serap 73.775 Ton Gabah

Kementan, menurut Syahrul, juga berkomitmen untuk turut aktif menjaga harga jual gabah petani. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani (GSGP). Pembentukan tim ini dituangkan dalam surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021.

“Kita bantu petani semaksimalnya. Saya meminta jajaran Kementerian Pertanian untuk membentuk Tim Terpadu GSGP. Ini untuk menstabilkan harga gabah di tingkat petani,” tegas Syahrul.

Tim Terpadu ini terdiri dari Kementerian Pertanian, Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan. Juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Kemudian tim ini akan membeli gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP.

Baca jugaKementan Siapkan 245 Pemantau Harga Pangan saat Panen Raya, Ini Tugasnya

Harga Gabah

Berdasarkan laporan di lapangan, tim sudah mulai bekerja, seperti di Sragen, Jawa Tengah, dengan menyerap gabah petani sebanyak 17.580 ton. Kemudian di Banten sebanyak 53 ribu ton, dan di sentra-sentra produksi padi lain.

“Langkah serap gabah ini akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga penurunan harga akibat panen raya bisa diantisipasi. Juga dapat memenuhi cadangan beras pemerintah. Semoga dengan langkah ini harga gabah tidak anjlok lagi. Sehingga petani bisa sejahtera. Itulah harapan kita semua,” ungkap Syahrul.

Lebih lanjut Mentan mengatakan dirinya akan fokus mengawal produksi dan peningkatan kesejahteraan petani serta tidak masuk pada isu impor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya