SOLOPOS.COM - Tukang cukur di Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Pa-Dhe Barber, menggunakan APD lengkap saat memotong rambung pelanggannya, Jumat (21/8/2020). (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Kasus tukang cukur positif Covid-19 di wilayah Kartasura, Sukoharjo, membuat usaha potong rambut terdampak. Guna menyakinkan pelanggan aman dari Covid-19, pelaku usaha potong rambut sampai menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Salah satunya tukang cukur Pa-Dhe Barber di Jl Slamet Riyadi Gumpang, Kecamatan Kartasura, tepatnya di barat Toko Mitra Busana, Faroha. Ditemui Solopos.com, Jumat (21/8/2020), Faroha mengatakan selalu menggunakan APD lengkap saat memotong rambut pelanggannya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

APD itu mulai dari masker, face shield, penutup kepala, hingga celemek barber. "Kasus tukang cukur di Kartasura positif Corona sedikit banyak berpengaruh ke kami. Namun saya punya cara sendiri dengan menggunakan APD lengkap untuk antisipasi sejak awal ada virus corona," kata dia.

Dari Whatsapp Group, Dalang Ricuh Mertodranan Solo Akhirnya Terungkap!

Tukang cukur di Kartasura ini pun mengaku usaha potong rambutnya terdampak sejak kali pertama pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Usaha potong rambut menjadi sepi, terutama saat akvitas kegiatan masyarakat dibatasi pemerintah.

Banyak pelanggan yang tak berani ke luar rumah, meski sekadar untuk potong rambut. Hingga akhirnya, dia memutar otak agar usahanya tetap berjalan. Salah satunya dengan melayani potong rambut dari rumah ke rumah.

"Jadi saya bisa dipanggil ke rumah. Saya bawa alat potong rambut, tapi tanpa ada layanan keramas. Saya gunakan APD lengkap dan semua alat yang dibawa disterilkan dengan cairan disinfektan," kata dia.

Tertangkap di Klaten, 2 Pelaku Ricuh Mertodranan Solo Cukur Rambut Untuk Kaburkan Identitas

Dia menuturkan tukang cukur rambut panggilan di Kartasura ini cukup sukses selama pandemi Covid-19. Setidaknya dalam sehari bisa menerima panggilan potong rambut dari lima hingga 10 pelanggan.

Potong Rambut Panggilan

Untuk biaya potong rambut panggilan ini dipatok Rp30.000 per orang tanpa keramas. Biayanya lebih mahal Rp10.000 dibanding potong rambut di salonnya.

Di saat usahanya mulai bergeliat, muncul kasus tukang potong rambut positif Covid-19 hingga membuat usahanya kembali terpukul. "Pelanggan banyak yang takut potong rambut. Tapi kalau di tempat saya, saya gunakan APD lengkap jadi memastikan bahwa aman dari Covid-19," katanya.

Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 Solo Tambah 6 Orang, 4 Di Antaranya Bergejala

Salah satu pelanggan tukang cukur di Kartasura tersebut, Ryantono, warga Trangsan, Kecamatan Baki, mengaku sempat waswas saat potong rambut karena ada kasus tukang cukur positif Covid-19. Namun dengan adanya tukang cukur memakai APD lengkap membuat dirinya merasa aman dan nyaman.

"Takut mau potong rambut setelah baca berita ada tukang cukur positif Corona. Jadi harapannya banyak tukang potong rambut yang memerhatikan protokol kesehatan seperti memakai APD," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya