SOLOPOS.COM - Petugas TPS 001 Sriwedari Solo memakai hazmat dan alat APD lengkap membantu memasukkan surat suara pada Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Solo 2020 di Sriwedari, Solo, Minggu (6/12/2020). Ilustrasi PIlkada 2020. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Ribuan tenaga kesehatan (nakes) dari Dinas Kesehatan Kota (DKK), organisasi profesi, dan fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Solo bakal ditugaskan untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan di 1.231 tempat pemungutan suara atau TPS pada pemungutan suara besok Rabu (9/12/2020).

Inisiasi itu dilakukan mengingat kasus Covid-19 sudah melampaui 3.000 kasus meski baru memasuki pekan pertama Desember 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sehari 17 Pohon di Kota Semarang Tumbang Diterjang Angin Kencang

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, kerja tersebut merupakan kolaborasi berbagai pihak. Selain dari dinas, organisasi profesi, dan faskes, sejumlah institusi pendidikan dan sukarelawan lain siap membantu pemantauan. Dinas sudah menyiapkan 1.500-an surat tugas sebagai bekal.

“Ini enggak ada perintah dari pusat. Kami mempunyai inisiasi agar Pilkada Solo sehat, tidak terjadi klaster baru sehingga membentuk Tim Pemantau Protokol Kesehatan Pilkada 2020. Harapannya, masyarakat patuh pada protokol kesehatan. Ini berbeda ya, dengan nakes yang mengambil suara di RS,” jelasnya, Selasa (8/12/2020) sore.

Tak Jadi Di Benteng Vastenburg, Karantina Pemudik Pindah Ke Solo Technopark

Dihubungi terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, meminta masyarakat berhati-hati saat pemilihan umum digelar. Utamanya, saat penghitungan dan rekapitulasi suara di TPS Solo dilakukan, mengingat bakal memunculkan kerumunan.

“Biasanya di penghitungan dan rekapitulasi yang perlu diantisipasi. Tapi kan sudah ada kendali Bawaslu. Imbauan kepada masyarakat untuk hadir di jam yang disepakati. Habis itu tunggu di rumah saja. Kalau ada keramaian, Satpol PP yang bertindak. Terus kalau ada pawai dan karnaval saat calon yang didukungnya menang, biar dibubarkan,” kata dia.

Cerita Saksi Soal Baku Tembak Polisi dan Laskar FPI di Tol: Ada Suara Tembakan, Suasana Mencekam

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengancam siapapun yang menggelar konvoi pasca-penghitungan suara digelar dengan sanksi dikarantina di Beteng Vastenburg untuk membersihkan parit di lokasi itu serta menginap semalaman.

“Termasuk kader PDIP maupun partai pendukung, semuanya enggak boleh. Kalau terjaring aparat langsung kena sanksi itu. Terus apabila sepedanya disita, ya, tentu saja kena tilang. Pokoknya saya ini saya ingatkan betul,” tandas dia, yang juga Ketua DPC PDIP Solo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya