SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Joho Peduli mengukur suhu tubuh dan menyediakan hand sanitizer di acara hajatan pernikahan yang digelar di Gedung PHRI Sukoharjo, belum lama ini. (Istimewa/Rachmat Isnaini)

Solopos.com, SUKOHARJO — Berbagai upaya dilakukan sejumlah komunitas masyarakat Sukoharjo dalam upaya menekan persebaran Covid-19, salah satunya ikut berpartisipasi dalam memantau penerapan protokol kesehatan pada acara hajatan.

Komunitas masyarakat ini sadar pemerintah tak bisa sendirian menangani dampak pandemi Covid-19. Butuh kontribusi nyata dari swasta dan komunitas masyarakat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 yang kian masif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komunitas masyarakat itu secara konsisten dan aktif melakukan aksi sosial seperti menyalurkan bantuan cairan disinfektan kepada masyarakat lain yang membutuhkan.

Tak Ingin Ada Lagi Nakes Meninggal Terpapar Covid-19, IDI Sukoharjo Minta Ini Ke Pemerintah

Para sukarelawan rela menyumbang tenaga untuk menyemprot disinfektan di rumah-rumah penduduk atau jalan perkampungan di daerah lain.

Mereka tanpa ada yang menyuruh juga melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan saat ada masyarakat yang menggelar hajatan pernikahan di Sukoharjo.

Belasan Kali Awasi Hajatan

“Kami sudah belasan kali membantu mengawasi penerapan protokol kesehatan hajatan pernikahan selama dua bulan terakhir. Tamu undangan hajatan penikahan dibatasi, tak boleh terlalu banyak untuk mencegah munculnya klaster baru Covid-19,” kata Ketua Joho Peduli, Rachmat Isnaini, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (3/11/2020).

Sudah 3 Dokter dan Perawat Gugur Melawan Covid-19, Nakes Sukoharjo Kian Terpukul

Pengawasan penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada acara hajatan pernikahan dilakukan terhadap tamu undangan. Anggota komunitas Joho Peduli membantu mengukur suhu tubuh setiap tamu undangan menggunakan thermogun.

Para tamu undangan pada acara hajatan di Sukoharjo itu wajib patuh protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum masuk ke lokasi acara.

Apabila ada tamu undangan yang tak memakai masker langsung ditegur agar selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 saat beraktivitas di luar rumah.

Ketat! Begini Protokol Kesehatan Pada Simulasi Pembelajaran Tatap Muka SMK Mikael Solo

“Tamu undangan yang tak memakai masker langsung diberi masker. Saat duduk, mereka wajib menerapkan physical distancing di lokasi hajatan pernikahan,” ujar dia.

Berkeliling

Anggota komunitas Joho Peduli juga berkeliling lokasi hajatan pernikahan untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sebelumnya, komunitas masyarakat yang bergerak pada bidang sosial kemasyarakatan itu rutin melakukan penggalangan dana untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng.

Targetkan Menang 80% Suara, Tim Bajo Minta KPU Solo Lebih Intensif Sosialisasikan Pilkada 2020

Kebutuhan pokok itu dibagikan kepada warga terdampak pandemi Covid-19. “Ada donatur yang memasok cairan disinfektan saat ada permintaan penyemprotan di kampung-kampung. Tak ada biaya sepeser pun yang dibebankan kepada masyarakat. Kami bakal memberikan cairan disinfektan kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan cairan tersebut,” papar dia.

Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Mahanani, mengatakan gugus tugas tingkat kecamatan selalu memantau penerapan protokol kesehatan pada hajatan pernikahan yang berpotensi terjadi kerumunan massa.

Langkah ini untuk mencegah munculnya klaster hajatan pernikahan seperti di Desa Lawu, Kecamatan Nguter pada beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya