SOLOPOS.COM - Barak pengungsian di Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten mulai diberi sekat, Sabtu (14/11/2020). Penyekatan itu ditujukan menghindari kerumunan antarpengungsi di tengah pandemi Covid-19. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten bakal rutin menyemprotkan cairan disinfektan ke tiga barak pengungsian di lereng Gunung Merapi. Sejauh ini, keberadaan barak pengungsian di tempat evakuasi sementara (TES) tersebut belum pernah disemprot cairan disinfektan.

Demikian penjelasan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten, Sip Anwar, saat ditemui wartawan di kompleks Humas Setda Klaten, Senin (16/11/2020). Hingga sekarang, beberapa orang yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah mulai mengungsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Klaten, tiga desa yang daerahnya termasuk KRB III, seperti Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo. Seluruh desa itu berada di Kecamatan Kemalang. Di sisi lain, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah mengumumkan status Gunung Merapi dari waspada ke siaga, Kamis (5/11/2020) lalu.

Gelombang pengungsian warga Tegalmulyo dimulai pada Jumat (6/11/2020). Memasuki Minggu (15/11/2020) malam, jumlah pengungsi di lokasi tersebut mencapai 111 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Liverpool Dihantam Badai Cedera, Jordan Henderson Korban Teranyar

Para penggungsi berasal dari Dukuh Canguk, Dukuh Sumur, dan Dukuh Pajegan. Seraturan orang itu mengungsi di barak pengungsian di depan Kantor Desa Tegalmulyo.

Di Balerante, gelombang pengungsian dimulai sejak Sabtu (7/11/2020). Memasuki Minggu (15/11/2020) malam, jumlah pengungsi mencapai 277 orang. Para pengungsi berasal dari Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang, Sukorejo, Ngelo. Barak pengungsian di lereng Gunung Merapi berada di kompleks Kantor Desa Balerante.

“Kondisi para pengungsi masih baik sampai sekarang [tak ada yang terpapar virus corona]. Hal ini harus terus dijaga agar jangan sampai barak pengungsian jadi klaster Covid-19. Untuk itu, kami akan rutin menyeterilkan barak pengungsian dengan penyemprotan cairan disinfektan. Soal waktu dan frekuensinya, akan kami koordinasikan dengan pemdes terkait. Selama ini, memang di barak pengungsian belum pernah disemprot. Kalau protokol kesehatan lainnya, relatif sudah baik [memakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan, dan lainnya],” kata Sip Anwar.

Rutin Disemprot

Sip Anwar mengatakan barak pengungsian yang akan rutin disemprot dengan cairan disinfektan berada di Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo. Di samping penyemprotan disinfektan, BPBD Klaten memgimbau ke seluruh pengunjung di barak pengungsian agar menaati protokol kesehatan.

Mayat ABG Berseragam Pramuka Ditemukan di Kamar Hotel Semarang

“Baik rakyat atau pun penjabat harus menaati protokol kesehatan di barak pengungsian. Pakai masker, jaga jarak, dan lainnya harus dilakukan. Lalu, wajib mengisi buku atau data di sana [memberikan keterangan bebas dari Covid-19]. Selama di pengungsian tak perlu berjabat tangan dengan para pengungsi. Dalam kondisi seperti ini, fokus kami justru yang dari luar. Jangan sampai orang yang datang membawa virus corona,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan total orang di barak pengungsian di lereng Merapi yang sudah menjalabi tes swab mencapai 40 orang.

Tes swab yang dilakukan para pengungsi merupakan screening yang dilakukan tim Dinkes Klaten.

“Yang sudah di-swab itu pengungsi dari Balerante dan Tegalmulyo. Hingga hari ini, kami masih menunggu hasilnya. Swab itu juga ditujukan untuk mengetahui kondisi para pengungsi [memastikan para pemgungsi benar-benar terbebas dari virus corona],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya