SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Boyolali memeriksa pusat perbelanjaan, terkait penerapan protokol kesehata guna mencegah Covid 19, belum lama ini. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI—Guna mencegah persebaran Covid-19, masyarakat diminta ambil bagian menjadi pengawas atau whistleblower. Masyarakat diminta aktif mengawasi jika ada kegiatan yang lalai terhadap protokol kesehatan (prokes).

“Kami akan koordiansi dengan instasi terkait. Koordinasi dengan Polres, Kodim, dan stakholder terkait seperti DLH [Dinas Lingkungan Hidup], Dinas Pariwisata, dan lainnya,” ujar kata Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali, Tri Joko Mulyono, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (12/11/2021).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Satpol PP Boyolali sebelumnya menegur secara tertulis dua sekolah di Kecamatan Cepogo. Sekolah itu dinilai melanggar protokol kesehatan (prokes) saat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Baca Juga: Satpol PP Boyolali Semprit 2 Sekolah di Cepogo karena Langgar Prokes

Satpol PP kini mengubah skema operasi pada pelaksanaan PPKM Level 2 di Boyolali. Apabila sebelumnya operasi menyasar kepada kelompok-kelompok yang tidak tertib prokes, sekarang diubah menjadi kepada orang-orang yang patuh prokes.

Kepada warga atau kelompok yang disiplin menerapkan prokes dalam kegiatan sehari-hari, Satpol PP memberikan apresiasi mulai dari sembako, piring, hingga masker dan lainnya. Ada beberapa sasaran operasi warga yang tertib ini seperti pelaku usaha, pedagang kaki lima, pedagang pasar dan masyarakat umum.

“Mendisiplinkan masyarakat tidak harus dengan sanksi atau denda. Tapi bisa dengan memberikan apresiasi. Mereka sadar, mereka tertib, diperhatikan pemerintah,” ujar dia.

Baca Juga: Flyover Krapyak Klaten bakal Dibangun Sepanjang 1 Kilometer

Tri Joko berharap melalui pemberian apresiasi ini warga yang disiplin prokes bisa menjadi role model penerapan prokes bagi orang-orang di sekelilingnya. Sedangkan, orang-orang di sekelilingnya akan termotivasi untuk ikut disiplin.

“Kami berharap masyarakat jangan abai. Jangan terlena dengan Boyolali masuk [PPKM] level 2. Bukan berarti pandemi sudah usai. Waspadai juga penularan varian-varian baru,” imbau Tri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya