SOLOPOS.COM - Seorang penjahit di Desa Tijayan, Manisrenggo, Klaten, menyelesaikan pembuatan masker kain di rumahnya, Selasa (7/4/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Salah satu desa di Manisrenggo, Klaten, yakni Desa Tijayan menggerakan penjahit lokal untuk memproduksi masker kain guna melindungi warga dari virus corona.

Hal itu menindaklanjuti instruksi pemerintah yang mewajibkan setiap orang memakai masker saat keluar rumah untuk mencegah penularan virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gerakan melibatkan penjahit lokal untuk membikin masker kain juga diinisiasi Pemerintah Desa Tijayan setelah melihat para penjahit setempat sepi order sejak virus corona mewabah.

75 ODP Kontak Erat Dengan Pasien Positif Corona di Solo Dicek Pakai Rapid Test

Mereka membikin masker di rumah masing-masing menggunakan mesin jahit pribadi dengan ongkos jahit Rp1.000/masker. Bahan berupa kain katun yang sudah dipotongi mereka dapatkan dari pemerintah desa.

Salah satu penjahit yang dilibatkan untuk membuat masker kain pencegahan corona di Tijayan, Klaten, adalah Ngatirah, 45. Warga Dukuh Jetis, Desa Tijayan, itu menjahit masker kain sejak Senin (6/4/2020).

Aktivitas itu dia lakukan sembari menjaga warung kelontong serta berjualan tempura di teras rumah. “Saya kemarin mengambil 150 potongan kain untuk dijahit menjadi masker,” kata Ngatirah saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (7/4/2020).

Banjarsari Paling Banyak! Ini Update Sebaran ODP&PDP Covid-19 Solo 7 April 2020

Order menjahit masker kain guna pencegahan corona di Klaten itu menjadi angin segar bagi Ngatirah setelah hampir empat bulan ini tak mendapatkan order.

Membantu Ekonomi Keluarga

Biasanya dia mendapat order menjahit dompet dari pengusaha suvenir asal Jogja dengan ongkos Rp500/dompet. Kondisi itu bertambah buruk setelah suaminya libur bekerja sebagai buruh bangunan sejak Senin.

“Ada order masker ini yang jelas sangat membantu ekonomi keluarga. Sejak tidak ada order menjahit dompet, saya menganggur menjahit. Ya menjahit kalau ada permintaan permak saja,” kata dia.

1 PDP Sragen Meninggal di RSUD Moewardi Solo, Hasil Swab Negatif Corona

Hal senada disampaikan Yuliati, 36, warga Dukuh Jomboran, Desa Tijayan. Sejak awal tahun, ibu empat anak itu menganggur lantaran tak lagi mendapatkan order menjahit.

“Sejak awal tahun ini menganggur. Saya sebelumnya diajak menjahit di perusahaan sarung tangan. Sekarang ada tawaran menjahit masker ini membantu,” kata ibu empat anak tersebut.

Yuliati mengambil 200 potongan kain untuk dibuat masker kain guna pencegahan penularan corona di Tijayan, Klaten.

Kepala Desa (Kades) Tijayan, Joko Lasono, mengatakan ide memproduksi masker kain muncul setelah WHO merekomendasikan semua orang menggunakan masker.

Bupati Wonogiri Larang Pembagian Masker Pencegahan Corona di Ruang Publik

“Kami mencari masker ternyata sulit. Ada pun harganya sudah mahal. Saya sendiri beli masker kain seharga Rp8.000/lembar,” Joko.

Memanfaatkan pergeseran anggaran dana desa, Joko membeli kain. Bersama sukarelawan, kain dipotong menjadi bahan membuat masker.

Masker Bikinan Sendiri Lebih Murah

Setelah diunggah ke grup Whatsapp (WA) warga, muncul usulan agar kain hasil potongan tersebut dijahit warga yang memiliki mesin dan keahlian menjahit namun sepi order.

“Ternyata banyak masyarakat kami bekerja di konfeksi. Ada yang libur akhirnya ditawari menjahit masker dengan upah standar. Saat ini ada 10 penjahit yang membikin masker. Selain upah Rp1.000/masker, kami beri tambahan ongkos ketika masker dicuci dan disetrika,” kata Joko.

Update: Jumlah Positif Corona Indonesia 2.738, Rekor Tambahan Kasus Baru

Joko mengatakan masker kain bikinan sendiri itu rencananya dibagikan ke seluruh warga Tijayan yang berjumlah sekitar 3.200 orang dalam pekan ini.

Meski bikinan sendiri, Joko memastikan masker kain untuk pencegahan corona di Klaten itu tak asal dibuat.



“Kami buat masker kain berlapis dua dan terdapat kantong untuk bisa ditempatkan tisu kering. Ternyata kalau bikin sendiri harganya lebih murah. Satu masker yang kami buat ini seharga Rp3.500,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya